Beranda / Berita / Nasional / Tak Masuk Kabinet, Ketum PBB Akui Tak Pernah Minta Jabatan Pada Presiden

Tak Masuk Kabinet, Ketum PBB Akui Tak Pernah Minta Jabatan Pada Presiden

Kamis, 31 Oktober 2019 10:04 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto:

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kabinet Indonesia Maju sudah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Namun, tak ada nama Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra yang masuk dalam jajaran menteri Jokowi.

Menanggapi hal itu, Yusril mengaku hingga detik ini belum ada pembicaraan apapun terkait jabatan oleh Jokowi kepadanya. Ia pun menegaskan bahwa tidak pernah sekalipun meminta jabatan kepada Kepala Negara.

"Sampai hari ini tidak ada pembicaraan apa-apa mengenai jabatan apapun. Tidak ada komunikasi jabatan. Saya sendiri tidak pernah minta jabatan apapun. Beliau juga tidak pernah menawarkan jabatan apapun," tegas Yusril, mengutip dari laman iNews.id, Rabu, 30 Oktober 2019.

Namun, ia tak menampik bahwa ada sejumlah jabatan yang dipercayakan kepada kader PBB. Di antaranya yakni Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), wakil menteri, duta besar, hingga sejumlah jabatan di badan pemerintahan.

"Pak Afriansyah Ferry Noer (Sekjen PBB) sudah membicarakan kepada Mensesneg. Pak Ferry sudah menjelaskan, mulai dari Dewan Pertimbangan Presiden, wakil menteri, dubes, badan-badan pemerintahan, tapi baru pembicaraan. Dalam waktu tidak lama lagi akan ada pengisian jabatan-jabatan baru," tuturnya.

Dirinya juga tidak membantah mengenai kabar terkait sejumlah jabatan yang kemungkinan bakal diamanatkan kepadanya, seperti Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Ketua Pusat Legislasi Nasional yang bakal dibentuk pemerintah.

"Kami belum tahu seperti apa badan ini. Kalau kami baca peraturan yang menangani regulasi dengan tugas-tugas yang banyak sekali yang dirinci Undang-undang itu, akan seperti apa bentuknya, saya sendiri tidak tahu karena dia akan mengintegrasikan bukan saja institusi yang menangani di pusat, tetapi juga di daerah," tuntasnya. (im/okezone)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda