Beranda / Opini / Anomali Politik Aceh: Menafsir kunjungan Anis Baswedan ke Aceh

Anomali Politik Aceh: Menafsir kunjungan Anis Baswedan ke Aceh

Kamis, 01 Desember 2022 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

T. Muhammad Jafar Sulaiman, MA, Direktur Philo Sufi Institute, Pengajar Filsafat politik. [Foto: Istimewa]


Di Tahun 2016, Anis menerima tawaran sebagai calon gubernur DKI Jakarta ketika ditunjuk oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Sedangkan Nasdem, partai yang mendukung Anies justru mengusung Ahok. Penunjukan Anies ini tentu sesuatu yang sangat mengejutkan, karena Anies merupakan mantan timses Jokowi di Pilpres 2014 dan kerap mengkritik Prabowo. Ingatan kita tentu begitu kuat ketika di pilpres 2014 Anies mengkritik gaya promosi Prabowo yang habis - habisan beriklan di media massa. 

"Kita tahu siapa Prabowo karena sudah berjalan selama 6 tahun di televisi terus-menerus. Cara berpolitik dengan biaya luar biasa mahal, tidak membuat politik menjadi lebih sehat," kalimat ini pernah diucapkan Anies terhadap Prabowo, lagi -lagi di acara Rakornas KAHMI di Jakarta, 29 Mei 2014.

Apa pelajaran penting yang bisa diambil oleh publik Aceh, melihat track record ini ?. Politik Indonesia masih pada level politik dendam dan itu sangat tidak sustainable untuk perubahan dan figur yang ada pun masih figur pragmatis, bukan idealis, jadi tidak mungkin kita tagih konsistensi pada figure pragmatis yang dikendalikan oleh modal, loyal pada modal , tidak loyal pada rakyat. Publik Aceh harus belajar bahwa puncak tertinggi politik adalah kepentingan ekonomi, bukan kepentingan agama dan politik dengan segala cara bekerja untuk memenangkan hati dan kemudian mengeksploitasi segala sumberdaya yang ada. Jadi berikan hati pada yang tidak mengeksploitasi. 

Publik Aceh harus bergerak dari keberpihakan terhadap identitas (ethnic) kepada keberpihakan kepada ethic, artinya siapapun presidennya, Aceh wajib sejahtera, tidak lagi terjebak dan terpesona hanya pada agama. Karena perkara agama di Aceh sudah selesai, kesejahteraan lah yang belum selesai.

Selanjutnya »     Kepentingan ini harus diambil oleh publi...
Halaman: 1 2 3 4 5 6
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda