Beranda / Parlemen Kita / Cerita Haru Pederita Lumpuh Saat Terima Bantuan Kursi Roda dari Ketua DPRA

Cerita Haru Pederita Lumpuh Saat Terima Bantuan Kursi Roda dari Ketua DPRA

Senin, 22 Oktober 2018 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Suasana haru menyelimuti Ismail (60) warga desa Cot Paya Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara. Lelaki paruh baya itu menderita lumpuh layu sejak tahun lalu.

Tangis haru merekah takkala Ismail menerima bantua kursi roda dari Ketua DPR Aceh, Tgk Muharuddin.

Saat politisi Partai Aceh dan rombongannya tiba, Ismail sedang terbaring lemas di rumahnya yang berkontruksi kayu miliknya. Turut serta Ketua Komisi D DPRK Aceh Utara, Mawardi M. alias Teungku Adek.

 Ismail tak dapat berdiri karena kondisi kedua kakinya yang tak mampu lagi berdiri menopang tubuh lemahnya tersebut. Aktivitas sehari-harinya kini dihabiskan di atas tempat tidur yang hanya beralaskan kasur usang dan kelambu untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk di malam hari. Bahkan untuk buang air kecil dan air besar sekalipun, Ismail harus merangkak pelan ke sebuah lubang khusus di dekat tempat tidurnya.

Saat Ibnu menyerahkan langsung kursi roda tersebut, mata Ismail nampak sembab. Perasaan haru itu juga terlihat di mata istrinya, Sari Bulan (60) serta putra bungsunya, Usman (38). Pasalnya, ia tak menyangka orang nomor satu di parlemen Aceh tersebut bertandang  ke kediamannya. Adapun tujuannya adalah untuk menyerahkan langsung bantuan kursi roda baginya.

"Bantuan ini sebagai wujud dan rasa kepedulian kita terhadap kondisi ayah kita, Ismail. Semoga bantuan yang kita berikan ini bisa membantu menjalani aktivitasnya sehari-hari," ujar Ketua DPR Aceh, Tgk Muharuddin.

Hal senada juga diungkapkan anggota DPRK Aceh Utara, Mawardi M alias Teungku Adek. Menurutnya, pemberian bantuan itu sebagai wujud dan rasa kepedulian mereka terhadap kondisi penderita lumpuh dan stroke.

"Ini merupakan wujud dan kepedulian kita bersama untuk menyahuti amanah rakyat. Apalagi semasa sehat Abi (Ismail-red) sangat besar jasanya kepada kami selaku eks kombatan. Rumahnya menjadi pelindung kami saat konflik berkecamuk di Aceh," ujar Ketua Komisi D DPRK Aceh Utara, Mawardi M alias Teungku Adek.

Sementara itu, putra sulung Ismail, Usman menceritakan, diusia senja ayahnya itu, masih ada pemerintah yang masih mau datang kerumah dan menyerahkan bantuan langsung. Menurutnya, kepedulian pemerintah untuk masyarakat harus tetap terjalin.

"Seulama nyoe gohlom na meusidroe pih nyang jak keunoe banleuh damee. Alhamdulillah jinohat mantong na Tgk Muharuddin ngon Teungku Adek nyang mantong tem hiro ngon deungo kamoe (selama ini belum ada satupun yang datang kemari pasca damai. Alhamdulillah saat ini masih ada perhatian Tgk Muharuddin dan Teungku Adek yang masih menghiraukan dan mendengar keluhan kami)," ujar Usman dengan mata berkaca-kaca.

Selain itu, bantuan kursi roda juga turut diserahkan untuk Abdullah Syarah (80), warga desa Matang Paya, Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara.

Ayah 12 anak ini diagnosis menderita lumpuh akibat penyempitan saraf di pinggangnya. Kemudian kita juga turut merujuk Muhammad Rizki asal desa Paya Dua Uram kecamatan Seuneuddon, Aceh Utara ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Bocah berusia 22 tahun ini menderita lumpuh layu akibat pagar besi padan terjatuh di pundaknya pada 2015 lalu.

"Alhamdulillah, bantuan ini juga turut kita berikan kepada Abdullah Syarah yang sudah menderita lumpuh empat tahun lalu. Kemudian kita juga turut merujuk dan sekaligus memfasilitasi segala biaya pengobatan Muhammad Rizki," ujar Tgk Muharuddin. (REL)

Keyword:


Editor :
AMPONDEK

riset-JSI
Komentar Anda