DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh mengatakan tidak setuju jika APBA digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Rizal Falevi Kirani dalam diskusi Aceh Resource & Development "PON XXI Aceh - Sumut 2024 Siapkah Kita?" Yang dihadiri oleh media dialeksis.com, Selasa (17/10/2023).  

"Kalau PON menghabiskan APBA saya tidak sepakat, karena PON ini event nasional yang tepatnya di Aceh, bukan Pora dan Porda, tapi PON," ujarnya.

Rizal Falevi mengatakan 9 fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) tidak sepakat bahwa penggunaan APBA untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang.

Hal ini dikarenakan tidak ada nomenklatur penggunaan APBA untuk pembangunan PON. Lebih lanjut, dirinya mengatakan jikalau subsidi 20 atau 100 milyar masih wajar. 

"9 fraksi merekomendasikan dan sepakat bahwa PON dananya tidak diambil dari APBA, untuk pelatda silahkan diambil, untuk infrastruktur PON, tidak," ujarnya.

Rizal Falevi heran saat giliran Aceh jadi tuan rumah PON 2024 menjadi korban yang sebelumnya dijanjikan dibangunkan stadion kemudian tidak direalisasikan hanay sebatas rehab bangunan.

Menurutnya, Ini terjadi karena kurangnya lobby dan tidak mampu meyakinkan pemerintah pusat untuk pembangunan stadion di Aceh.

Dalam hal ini, awalnya pemerintah pusat berkomitmen membangun dua stadion besar, di Aceh dan Sumut. Namun, disaat sisa beberapa tahun perhelatan PON 2024, pembangunan diganti dengan sebatas rehab saja.

Disaat provinsi lain jadi tuan rumah, dibantu hingga 10 triliun, seperti di Papua, ada legacy, bukan menghabiskan APBD.

"Kalau tidak ada pembangunan dan rehab-rehab saja, untuk apa PON di Aceh, Jika menggunakan APBA, kasih saja PON ke daerah lain," pungkasnya. [NH]