Selasa, 16 September 2025
Beranda / Pemerintahan / Kemenperin Dorong Hilirisasi Kemenyan, Nilai Ekspor Minyak Atsiri Capai 23 Kali Lipat

Kemenperin Dorong Hilirisasi Kemenyan, Nilai Ekspor Minyak Atsiri Capai 23 Kali Lipat

Selasa, 16 September 2025 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Pohon Kemenyan. [Foto: Tangkapan Layar KSDAE]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong hilirisasi produk kemenyan guna meningkatkan nilai tambah ekonomi dan memperkuat daya saing industri kecil dan menengah (IKM) di daerah penghasil.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita menegaskan bahwa potensi ekonomi dari produk turunan kemenyan sangat besar, khususnya dalam bentuk minyak atsiri yang kini semakin diminati pasar global.

“Hilirisasi kemenyan memberikan nilai tambah lebih tinggi sekaligus memperkuat daya saing IKM di daerah penghasil. Ini terus kami dorong sejalan dengan agenda hilirisasi sumber daya alam yang digagas pemerintah,” ujar Reni, Selasa (16/9/2025).

Data Trademap.org menunjukkan, pada tahun 2024 ekspor getah alam, resin, dan oleoresin Indonesia -- termasuk kemenyan -- tercatat sebesar USD 55,5 juta dengan volume 43.685 ton, atau rata-rata USD 1.270 per ton. Sementara itu, ekspor produk hilir seperti minyak atsiri dan turunannya mencapai USD 42,3 juta hanya dari 1.776 ton, atau setara USD 23.817 per ton.

“Angka ini menunjukkan bahwa nilai per ton produk hilir bisa mencapai 23 kali lipat dibanding bahan mentah. Artinya, hilirisasi kemenyan benar-benar memberikan lompatan nilai tambah,” jelas Reni.

Menurutnya, getah kemenyan yang dahulu dikenal sebagai bahan ritual dan wewangian tradisional, kini telah menjelma menjadi komoditas strategis untuk industri parfum, aromaterapi, pengharum ruangan, kosmetik, hingga insektisida alami.

“Aromanya khas, dan di industri parfum, kemenyan digunakan sebagai fixative alami. Ini membuat aroma parfum lebih tahan lama dan halus transisinya,” tambah Reni.

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan IKM dalam proses hilirisasi karena pelaku IKM memiliki akses langsung ke bahan baku dan menjaga kualitas penyadapan secara tradisional. Kemenyan Indonesia, khususnya dari Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, dikenal memiliki kualitas tinggi dan sangat diminati di India, Vietnam, Tiongkok, Amerika Serikat, hingga Prancis.

“Kemenyan Indonesia bukan hanya unggul secara budaya, tapi juga punya daya saing tinggi di pasar internasional,” tegasnya. [in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
sekwan - polda
bpka - maulid