Beranda / Pemerintahan / Polemik Rencana Studi Banding Keuchik dan Sekgam di Aceh Jaya

Polemik Rencana Studi Banding Keuchik dan Sekgam di Aceh Jaya

Senin, 29 April 2024 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bukti transfer ke Edu Training and Healing Indonesia sebesar Rp34 juta per desa untuk kegiatan studi banding. Foto: Yara Aceh Jaya


DIALEKSIS.COM | Aceh Jaya - Di Aceh Jaya, kembali beredar isu bahwa kepala desa (keuchik) dan sekretaris desa akan melakukan studi ke luar daerah. Isu tersebut dikuatkan dengan beredarnya bukti setoran dari desa ke rekening pelaksana, yakni Edu Training and Healing Indonesia, dengan jumlah dana Rp34 juta per desa.

Kegiatan studi tersebut belum dipastikan kapan akan dilaksanakan dan apakah semua desa di Aceh Jaya akan ikut serta. Namun, dari bukti setoran, kegiatan itu akan dihadiri oleh dua orang dari setiap desa, yaitu kepala desa (keuchik) dan sekretaris desa (sekgam).

Sahputra menyampaikan bahwa rencana kegiatan seperti ini bukanlah kali pertama dilakukan oleh kechik di Aceh Jaya. Hampir setiap tahun kegiatan serupa direncanakan, meski pernah dibatalkan oleh kepala daerah setempat. Meski demikian, kegiatan tersebut sudah pernah dilaksanakan beberapa kali oleh kechik ke berbagai daerah di luar Aceh.

"Kita melihat dari beberapa kali kegiatan yang sudah pernah dilakukan tersebut, tidak ada feedback apapun yang menguntungkan desa. Malah, kegiatan tersebut terkesan sia-sia yang hanya menghambur-hamburkan uang negara," ujarnya.

Oleh karena itu, Sahputra meminta kepala daerah, dalam hal ini Penjabat (Pj) Bupati Aceh Jaya, untuk membatalkan kegiatan tersebut. Ia juga meminta agar Pj Bupati selaku kepala daerah bersikap tegas atas rencana-rencana seperti itu yang dipastikan tidak ada manfaatnya untuk desa.

"Kami meminta Pj Bupati memanggil dinas terkait yang membidangi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa, serta Inspektorat untuk memastikan sistem pengelolaan keuangan desa harus dikelola dan difungsikan sesuai dengan kebutuhan desa, bukan kepentingan kepala desa," tegasnya.

Sahputra belum bisa memastikan siapa yang mengkoordinir kegiatan ini. Namun, jika kegiatan seperti ini yang hanya menguntungkan kelompok tertentu setiap tahun direncanakan di Aceh Jaya dan ada keterlibatan oknum dari Forum Kechik (Adepsi) Aceh Jaya, maka ia meminta aparat penegak hukum menindak tegas oknum tersebut.

"Jangan berbisnis dengan dana desa yang hanya menguntungkan diri pribadi atau kelompok tertentu, sementara kesejahteraan masyarakat harus dikorbankan," ucapnya.

Ia juga meminta kepada Forum Kechik untuk lebih fokus pada BUMDESMa (Badan Usaha Milik Desa Bersama), pasalnya dana desa yang dikumpulkan melalui wadah forum kechik untuk kegiatan BUMDESbersama Aceh Jaya yang sudah berjalan beberapa tahun terkesan jalan di tempat, padahal nilainya tidak sedikit. 

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda