Beranda / Politik dan Hukum / Akademisi Sebut PKS Aceh di Bawah Komando Makhyaruddin Sangat Minim Kegiatan Kepartaian

Akademisi Sebut PKS Aceh di Bawah Komando Makhyaruddin Sangat Minim Kegiatan Kepartaian

Jum`at, 27 Oktober 2023 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP USK, Saddam Rafsanjani. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Geliat pesta demokrasi Pemilu 2024 kian dekat, redaksi Dialeksis.com menelisik jejak digital salah satu partai berbasis islam yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Wilayah Aceh.

Penelusuran jejak digital kegiatan DPW PKS Aceh dimulai tahun 2022 hingga Oktober 2023. Ternyata sangat minim kegiatan kepartaian PKS Aceh.

Faktanya selama tahun 2022 hanya berjumlah 2 aktivitas kegiatan kepartaian. Yaitu dalam Rakerda yang berlangsung di Hotel Permata Hati, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Minggu (22/5/2022), Ketua DPW PKS Aceh, Makhyaruddin Yusuf membuka Rakerda PKS Aceh Besar. 

Di kesempatan itu, Politisi PKS itu yang akrab disapa Ustaz Makhyar memberikan semangat ke mereka untuk merebut jabatan Bupati Aceh Besar dalam Pemilukada 2024 mendatang.

Selanjutnya, Pengurus Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se Aceh berkumpul untuk melakukan konsolidasi dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2024 di di Aula Hotel Harmoni Langsa. 

Acara itu diinisiasi oleh Nova Zahara yang juga merupakan anggota DPR Aceh dari Fraksi PKS dapil 7 (Langsa & Aceh Tamiang) ini berlangsung selama 5 hari dimulai 30 Agustus hingga 3 September 2022.

Kemudian kegiatan di tahun ini, pada 20 Februari 2023, Ketua DPW PKS Aceh Makhyaruddin Yusuf membuka acara launching Bakal Calon Anggota Dewan (BCAD) bertajuk "Silaturahim dan Konsolidasi BCAD PKS bersama Presiden PKS" tersebut dihadiri ratusan BCAD dari berbagai daerah se Aceh.

Dalam kesempatan itu, Tgk. Makhyaruddin meminta seluruh pengurus dan anggota PKS siap berjuang dan memenangkan PKS untuk Pemilu 2024.

Kegiatan kedua selama 2023, DPW PKS Provinsi Aceh mendaftarkan Bakal Calon Anggota Dewan (BCAD) ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh pada tanggal 8 Mei 2023.

Dari data kegiatan yang tersaji diatas, selanjutnya Dialeksis.com meminta pandangan Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP USK, Saddam Rafsanjani. Dia menyimpulkan DPW PKS Aceh di bawah komando Tgk. Makhyaruddin tidak mampu menjaga ritme aktivitas dan kegiatan kepartaiannya secara rutin guna menjaga elektabilitas dan popularitas. 

"Ditemukan kegiatan kepartaian PKS Aceh tidak dominan menjaga basis konstituen sekaligus tidak meluaskan ketertarikan masyarakat Aceh memilih PKS. Terlihat data-data kegiatan itu hanya sebatas pada seremonial saja," katanya. 

Tak hanya itu, sambung Saddam, kinerja pengurus PKS Aceh selama 2 tahun terakhir lemah dalam menyuarakan ativitas kepartaian melalui media, sekaligus lemah dalam membangun jejaring dengan masyarakat sipil, terutama para milenial. Padahal jejak digital itu penting karena diakses oleh kelompok tersebut. 

Mirisnya lagi, kata Saddam, memasuki tahun penting transisi di 2023 tak dirasakan denyut partai PKS Aceh. Tidak ada setiap bulan kegiatan kepartaian yang berlangsung. 

"Kalaupun ada kegiatan mereka namun tidak dipublikasikan ke media, maka ini menjadi kelemahan PKS mensosialisasikan kepada media massa. Keberadaan PKS semasa kepemimpinan Makhyaruddin sangat minim aktivitas partai dalam menjaga dan meraih banyak simpatik dan empati pemilih Aceh maupun masyarakat luas," pungkasnya.[NR]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda