Beranda / Politik dan Hukum / Kasus Filri, Sahroni Usul Penggantinya Dibahas Usai Pemilu Hindari Politisasi

Kasus Filri, Sahroni Usul Penggantinya Dibahas Usai Pemilu Hindari Politisasi

Rabu, 03 Januari 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Foto: DPR RI


DIALEKSIS.COM | Nasional - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni memastikan belum ada kelanjutan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengganti Firli Bahuri sebagai Ketua KPK buntut ditetapkan tersangka di kasus pemerasan kepada mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Sahroni pun mengusulkan agar lebih baik pengganti Firli dibahas setelah 14 Februari 2024.

"Lebih baik nanti saja setelah tanggal 14 Februari, toh sekarang sudah ada Ketua KPK sementara Pak Nawawi," kata Sahroni saat dihubungi, Selasa (2/1/2024).

Sahroni memastikan tidak ada batas waktu berkaitan dengan Nawawi sebagai Ketua KPK sementara. Karena itu, menurutnya lebih bijak jika pengganti Firli Bahuri dibahas setelah Pemilu 2024.

"Tidak ada batas waktu, setelah pemilu lebih bijak untuk memilih ketua baru, masih aman yang ketua sementara sekarang kok," ucapnya.

Lebih lanjut, Bendum Partai NasDem ini menyebut pemilihan pengganti Firli lebih baik usai pemilu demi mencegah politisasi. Selain itu, dia juga menilai itu bisa jadi polemik di DPR.

"Untuk menghindari hal-hal yang bisa saja menjadi polemiik di DPR nantinya. Iya itu yang dihindari jangan terjadi politisasi," ujar dia.

Jokowi Masih Proses Pengganti Firli

Sebelumnya, Presiden RI Jokowi telah resmi memberhentikan Firli Bahuri dari jabatannya sebagai Ketua KPK. Jokowi mengatakan pengganti Firli masih diproses.

"Masih dalam proses semuanya," kata Jokowi pada wartawan setelah menghadiri rapat konsolidasi nasional KPU di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

Saat ditanya mengenai kapan target waktu Ketua KPK baru akan ditunjuk, Jokowi menjawab normatif.

"Masih dalam proses semuanya. Ya aturan kita ikutin semua," ujarnya. [detik.com]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda