Beranda / Politik dan Hukum / Skema Perhitungan Kemenangan Prabowo-Gibran Menurut Pengamat Politik

Skema Perhitungan Kemenangan Prabowo-Gibran Menurut Pengamat Politik

Jum`at, 09 Februari 2024 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora
Pengamat politik dan pemerintahan Farnanda. [Foto: for Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam analisisnya, Farnanda MA seorang pengamat politik dan pemerintahan, menggunakan Pilkada Jakarta sebagai pembanding untuk menyusun skema perhitungan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 mendatang. 

Dihimpun Dialeksis.com di postingan Instagram @farnanda.nd, Farnanda mencatat bahwa pada putaran pertama Pilkada Jakarta, Anies meraih 40%, sementara Ahok 43%.

Pada putaran kedua, Anies-Sandi mencapai 58%, sedangkan Ahok-Djarot 42%. Farnanda menyoroti pelimpahan suara dari Agus-Sylvi 17%, di mana 15% tersedot ke Anies-Sandi dan 2% untuk Ahok-Djarot, atau diakumulasi sekitar 100 ribu suara.

Menilik survei terbaru Pilpres, Prabowo memimpin dengan 48%, disusul Anies 24%, dan Ganjar 21%. 

“Ada jarak 24 persen yang cukup signifikan, untuk kasus Pilkada Jakarta angka 17 persen saja masih ada residu 2 persen untuk Ahok-Djarot, tidak semua suara Agus-Sylvi lari ke Anies-Sandi,” ujar Farnanda. 

Farnanda menarik perhatian pada kemungkinan perubahan dinamika jika elit politik pasangan 03 dan 01 bergabung, menyebabkan pergeseran suara lebih dari 20 persen ke kubu yang lain. 

Ia juga mencatat bahwa DPT Jakarta hanya 5,5 juta, sedangkan DPT Pemilu 2024 nasional mencapai 204 juta, memperbesar tingkat probabilitas perubahan.

Meski Farnanda memproyeksikan Prabowo sebagai pemenang berdasarkan perhitungan kasar, ia mengingatkan bahwa Pilpres bisa berubah dengan adanya 2 putaran. 

Ia menyoroti bahwa untuk memastikan kemenangan, siapapun yang mendampingi Prabowo harus berada di rentang 30-35 persen suara di putaran pertama.

“Namun, pertanyaannya apakah Anies dan Ganjar dapat meningkatkan suaranya di atas 10 persen menjelang waktu pemilihan ini,” tutupnya. 

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda