Beranda / Gaya Hidup / Seni - Budaya / Wali Nanggroe Sampaikan Sarakata Saat Penutupan Kongres Peradaban Aceh Ke-2

Wali Nanggroe Sampaikan Sarakata Saat Penutupan Kongres Peradaban Aceh Ke-2

Rabu, 08 Mei 2024 17:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Dokumen Sarakata Wali Nanggroe Aceh tentang Kongres Peradaban Aceh Ke-2. [Foto: Humas LWN]


DIALEKSIS.COM | Jantho - Dalam rangka Kongres Peradaban Aceh (KPA) ke-2, Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al Haytar menerbitkan “Sarakata” yang dibacakan sendiri saat penutupan di Kampus ISBI Aceh, Jantho pada Selasa (7/5/2024).

Sarakata atau titah Wali Nanggroe tersebut ditujukan kepada masyarakat Aceh yang ada di Aceh maupun luar Aceh, Pemerintah dan para pemangku kepentingan.

Sarakata yang ditandatangani pada 7 Mei 2024 bertepatan dengan 28 Syawal 1445 H memuat 7 butir yang menjadi arahan dan landasan bagi masyarakat dan berbagai pihak untuk memajukan peradaban dan keberlanjutan budaya Aceh secara menyeluruh.

Adapun tujuh butir dalam Sarakata terkait KPA Ke-2, sebagai berikut:

1. Pelihara, majukan, dan promosikan budaya, tradisi, dan adat istiadat Aceh sebagai bagian dari peradaban dan identitas Aceh.

2. Lakukan pendokumentasian dan pengarsipan seni budaya dalam bentuk tertulis, video, suara, gambar, barang cetakan, dan animasi dengan menggunakan kecerdasan teknologi sehingga mudah diakses oleh publik.

3. Hormati dan jaga nilai-nilai islami yang menjadi landasan moral dan spiritual masyarakat Aceh.

4. Dorong kreativitas dan inovasi perkembangan seni, budaya, dan pengetahuan lokal melalui dukungan anggaran dalam berbagai bidang dan tingkat.

5. Bangun solidaritas dan kesejahteraan masyarakat dengan menggalang kesatuan dan kerja sama antarwarga Aceh untuk membangun kesejahteraan bersama dan mengatasi berbagai tantangan sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

6. Pastikan pengakuan dan penghargaan terhadap hak asasi manusia, keadilan, dan kebebasan berpendapat dalam konteks pemajuan budaya dan tradisi Aceh.

7. Tingkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan teknologi berbasis kebudayaan dalam rangka menciptakan masyarakat yang terdidik dan terampil. [ra]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda