Beranda / Berita / Aceh / Aryos minta polemik Pembangunan AKN Pidie Jaya tidak dipolitisir

Aryos minta polemik Pembangunan AKN Pidie Jaya tidak dipolitisir

Senin, 19 Februari 2018 16:13 WIB

Font: Ukuran: - +

Pengamat Politik dan Keamanan Aceh, Aryos Nivada

Dialeksis.com, BANDA ACEH - Pembangunan kampus akademi komunitas negeri (AKN) Pidie Jaya oleh  Yayasan Budha Tzu Chi, hendaklah tidak di politisir maupun  goreng pihak tertentu untuk memenangkan kontestasi Pilkada dikabupaten tersebut.

Hal ini disampaikan Aryos Nivada, pengamat politik dan keamanan, Senin (19/2), saat dimintai pendapatnya perihal perkembangan pembangunan kampus AKN yang merupakan murni bantuan kemanusiaan yang kemudian telah dihembuskan pihak tertentu sehingga berkembang menjadi isu SARA.

Menurut Aryos, stabilitas politik Aceh yang saat ini sudah sangat stabil dan kondusif selama lebih dari 10 tahun terakhir, hendaklah dapat dijaga dan dirawat semua pihak dan elemen masyarakat dan stakeholder lainnya di Aceh, dengan tidak menghembuskan isu SARA guna merusak tatanan yang sudah sangat baik selama ini.

 "Mengembangkan isu SARA terkait bantuan kemanusiaan untuk kepentingan politik cara-cara tidak santun dan tidak berani berkompetisi secara benar," tegas Aryos.

Menurutnya, Aceh sebagai daerah yang pernah bergejolak konflik, dan luluh lantak karena Tsunami, namun dapat tegak dan berdiri sampai dengan saat ini, salah satunya karena adanya solidaritas internasional yang tidak memandang isu agama dan etnis.

"Seluruh komunitas dunia pernah membantu Aceh, mengapa sekarang ada pihak yang ingin mencoreng keterbukaan Aceh terhadap isu ke manusiaan," sesalnya.

Untuk itu, Aryos meminta masyarakat Pidie Jaya untuk tidak mudah di provokasi atas isu tersebut, sebab, tambah Aryos, saat ini, sebagai daerah yang baru saja di timpa musibah, daerah itu masih membutuhkan solidaritas dari seluruh dunia untuk bersama membangun kembali kabupaten itu pasca gempa.

"Saya pikir, masyarakat Pidie Jaya adalah komunitas cerdas dan arif yang tidak akan mudah di provokasi dengan isu SARA," tandasnya. (ris)


Keyword:


Editor :
HARIS M

riset-JSI
Komentar Anda