Beranda / Berita / Aceh / Dinas ESDM Aceh Terus Dorong Pengembangan Ketenagalistrikan Aceh

Dinas ESDM Aceh Terus Dorong Pengembangan Ketenagalistrikan Aceh

Kamis, 12 November 2020 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Ilustrasi [Dok. Liputan 6]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik di Aceh, Pemerintah Aceh melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh terus berupaya meningkatkan ketahanan energi listrik dengan program pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, pembinaan dan pengawasan di bidang energi baru terbarukan dan ketenagalistrikan.

Pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dan harga yang wajar, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.

Dinas ESDM Aceh terus mendorong pengembangan ketenagalistrikan di Aceh, sebagai gambaran pada akhir tahun 2019 kebutuhan daya listrik di Aceh pada saat beban Puncak mencapai 490 megawatt, sedangkan kapasitas daya terpasang atau ketersediaan daya listrik di Aceh, selain dari Belawan Sumatera Utara, daya terpasang PLTG Arun sebesar 148 megawatt, PLTU Nagan Raya 2x110 megawatt.

"Selanjutnya, dari PLTD Lueng bata sebesar 58 megawatt serta dari Unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro yang tersebar di 6 unit pelaksanaan pelayanan pelanggan PT PLN Persero wilayah Aceh," jelas Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur kepada Dialeksis.com, Kamis (12/11/2020).

Beberapa sumber energi listrik di Aceh, lanjutnya, antara lain PT PLN Persero Unit Pelayanan Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Luengbata, UPPPLTD Luengbata memiliki total daya terpasang 58 megawatt dari 12 mesin pembangkit yang ada, dalam operasionalnya sumber daya listrik dari UPPPLTD Luengbata dijadikan sebagai cadangan dalam memenuhi kebutuhan listrik bagi warga Kota Banda Aceh dan sekitarnya pasca beroperasinya sistem interkoneksi 150 kilovolt Sumbagut.

"Selain itu ketersediaan daya listrik di Aceh bersumber dari PLTU Nagan Raya yang terletak di Desa Suak Puntong Kecamatan Kuala pesisir Kabupaten Nagan Raya, PLTU Nagan Raya memiliki kapasitas terpasang 2x110 megawatt," jelas Mahdinur.

Daya listrik dari PLTU Nagan Raya disalurkan ke jaringan interkoneksi Sutet 150 kilovolt pantai Timur Aceh melalui saluran transmisi 275 kilovolt, PLTU Nagan Raya menggunakan bahan bakar batubara, pemakaian batubara lokal dengan kalori 3300 kilo kalori per kg sebanyak 8,5% dari total pemakaian batubara secara keseluruhan.

Sisanya merupakan batubara yang berasal dari luar Aceh dengan kalori 4200 kilo kalori per kg, PLTU Nagan Raya salah satu pembangkit listrik di Aceh yang menggunakan bahan bakar batubara.

"Kondisi ini telah membawa perubahan besar dalam tata kelistrikan wilayah Aceh yang selama ini pembangkit listrik di Aceh pada umumnya menggunakan bahan bakar minyak atau BBM," ungkap Mahdinur.

Energi listrik di Provinsi Aceh juga bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Komplek PT Arun NGL di Desa Meriah Palur Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe yang memiliki kapasitas 184 megawatt, sementara itu juga sedang diselesaikan pembangunan PLTMG 2 dengan kapasitas 250 megawatt yang dioperasikan di bawah manajemen PT PLN Persero Pembangkit Jawa Bali.

Dalam upaya melayani pelanggan, PT PLN Persero wilayah Aceh membawahi 6 unit pelaksana pelayanan pelanggan atau UP3 diseluruh Aceh yaitu PT PLN Persero UP3 Banda Aceh, Sigli, Lhokseumawe, Langsa, Meulaboh, Subulussalam.

"Sementara dalam kegiatan pelayanan pelanggan dilakukan oleh unit layanan pelanggan dibawah UP3, seperti UP3 Banda Aceh yang membawahi UPL Merduati Kota Banda Aceh sebagai tempat untuk melayani para pelanggan, baik menyangkut dengan pemasangan baru, pelaporan gangguan dan berbagai pengaduan pelanggan," jelas Mahdinur.

"Para petugas unit layanan pelanggan dengan sangat ramah melayani semua pengaduan para pelanggan kemudian diteruskan ke bagian penanganan sesuai dengan bidang masing-masing, kondisi ini diciptakan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat sebagai pelanggan PT PLN Persero di Kota Banda Aceh," pungkasnya.(*)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda