Beranda / Berita / Aceh / Hati-hati, Kapolresta Banda Aceh: Penimbun Masker Akan Ditindak Tegas

Hati-hati, Kapolresta Banda Aceh: Penimbun Masker Akan Ditindak Tegas

Kamis, 05 Maret 2020 16:48 WIB

Font: Ukuran: - +

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto. (Foto: Antara)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepolisian Banda Aceh akan menindak tegas secara hukum para penimbun dan penjual masker dengan harga tinggi.

Hal tersebut diungkapkan Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto kepada wartawan, Rabu (4/3/2020) di Mapolresta Banda Aceh.

"Tim sedang memeriksa ke lapangan. Jika kedapatan, penimbunnya kami tindak tegas," kata Kombes Pol Trisno Riyanto kepada wartawan, Rabu (4/3/2020).

Peninjauan dilakukan di beberapa apotek dan swalayan yang ada di wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, berdasarkan penelusurannya masker menjadi barang yang langka untuk saat ini.

Kapolresta Banda Aceh itu tak akan menolerir tindakan penjual masker di atas harga yang dicantumkan pada label kotak.

"Jangan sampai menimbun barang dan menjual dengan harga tinggi. Itu sama saja mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain," ujarnya.

Kata dia, untuk ketersediaan masker di Banda Aceh Polresta akan berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan dan Wali Kota Banda Aceh.

Sebelumnya Dialeksis memberitakan, stok masker yang ada di apotek ludes terjual.?

Kelangkaan tersebut membuat harga jual masker kini melambung tinggi yang dulunya dijual dengan harga Rp30.000/kotaknya, kini dilansir dari situs jual beli barang online di Lazada harganya mencapai angka Rp400.000.

Sukri, salah seorang pemilik Apotek mengatakan, kelangkaan masker ditokonya sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu.

“Masker sudah mulai habis sejak satu bulan yang lalu. Dan benar-benar habis ditoko saya sejak satu minggu yang lalu,” kata Sukri, saat dijumpai di toko apoteknya di Kopelma, Banda Aceh, Rabu (4/3/2020).

Ia mengatakan jikapun ada stok masker saat ini, yang ada hanya di rumah sakit saja. Menurutnya, kalau untuk masker yang dijual di apotek sudah habis semua.

“Yang ada cuma rumah sakit. Kalau di apotek rata-rata sudah ludes terjual,” ungkapnya.

Selain ia juga heran melihata harga jual maskaer yang ada di situs jual beli online saat in harganya telah melambung tinggi. Sebab ia mengatakan, untuk mereka ingin mengambil stok masker dari distributor di Jakarta, mereka tidak memiliki stok masker juga.

“Heran saya melihat harga jual masker di situs jual beli online harganya melambung tinggi. Padahal pas kita tanyai di distributor mereka juga tidak memiliki stok,” ujarnya.(ZU)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda