Beranda / Berita / Aceh / Kebutuhan Pangan di Aceh Masa Pandemi Tersedia

Kebutuhan Pangan di Aceh Masa Pandemi Tersedia

Kamis, 20 Agustus 2020 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

[Foto: Dinas Pangan Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh -  Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak bulan Maret mengganggu banyak sekali sektor-sektor yang menyokong kehidupan masyarakat, termasuk diantaranya sektor pangan. Tentunya pada masa pandemi yang sulit seperti sekarang ini ketahanan pangan menjadi sesuatu yang harus diupayakan untuk menghindar dari krisis pangan yang seakan menghantui Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh.

 Untuk memastikan ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 di Aceh, Kepala Dinas Pangan Aceh, Cut Yusminar, A.Pi, M.Si mengatakan,"Tidak ada masalah, alhamdulillah kita cukup pangan untuk Aceh. Malah kalau beres surplus  lagi," ujarnya.


Ditanya terkait kebutuhan masyarakat terhadap bawang, cabe, tomat, Cut menjawab tidak ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan untuk masyarakat Aceh. Sampai saat ini semua dapat diperoleh di pasar-pasar maupun super market sekalipun. Sampai harganya pun masih normal. Hanya saja yang mengalami keterbatasan kebutuhan telor serta kenaikan harga telor, namun dinas pangan sudah mengambil langkah cepat dengan memasukan kebutuhan telor dari Sumut. 

"Memasukan telor dari Medan untuk menstabilkan harga di pasar," tegasnya.

Masih menurut Cut, dinas pangan akan terus berupaya memastikan kebutuhan pangan di Aceh tersedia sampai akhir tahun dan ditahun mendatang. Untuk memastikan ketersediaan pangan di Aceh, pemerintah membuat program"Gerakan Aceh Mandiri Pangan (Gampang)".

"kami bantu kelompok-kelompok wanita tani untuk menanam sayur di pekarangan rumah masing-masing. Kita sediakan bibit tomat, cabe, sayur agar dapat tersedia di pekarangan rumah. Ini upaya dari pemerintah menjaga stabiilitas pangan di masa pandemi corona. Selama pandemi ini kita tingkatkan lagi membuat kelompok wanita tani. Inilah tindakan nyata dari pemerintah Aceh yang peduli menjaga agar kebutuhan pangan dapat terpenuhi oleh masyarakat Aceh," rincinya [AHN]. 

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda