Beranda / Berita / Aceh / Lokadata : Banda Aceh Terbaik Pengelolaan Sampah Se- Indonesia

Lokadata : Banda Aceh Terbaik Pengelolaan Sampah Se- Indonesia

Minggu, 30 Agustus 2020 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

[Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Perusahaan media dengan fokus utama pada jurnalisme data dan riset ini, pada bulan Juli lalu mengeluarkan rilis kota-kota dengan pengelolaan sampah terbaik di Indonesia. Lokadata merilis hasil temuan penelitian bahwa Kota Banda Aceh merupakan kota terbaik di Indonesia dalam bidang pengelolaan sampah. 

Temuan hasilnya menunjukan Banda Aceh menempati posisi pertama, dimana memiliki persentase tertinggi dari seluruh kota di Indonesia dalam mengolah sampah, yakni 95 %.

Merespon hasil penelitian Lokadata, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Sabtu (29/8/2020) merespon,"Alhamdulillah, Banda Aceh menempati posisi pertama kota dengan pengelolaan sampah terbaik di Indonesia,” ungkapnya.

Isi penelitian Lokadata menyebutkan, Kota Banda Aceh menempati posisi pertama karena karena mampu mengolah 95 persen sampah setiap harinya dari seluruh sampah yang ada (210 sampai 225 ton/hari).

Urutan selanjutnya dibawah Banda Aceh nilainya masuk 5 besar kemudian ada kota Surakarta (Jawa Tengah) dengan pengelolaan 94 % sampah, Kabupaten Poso (Sulawesi Tengah), Kota Baubau (Sulawesi Tenggara) dan Kota Banjar Baru (Kalimantan Selatan).

Kemudian lima Kabupaten/Kota lagi yang masuk 10 besar adalah Kota Kediri (Jawa Timur), Kabupaten Dairi (Sumatera Utara), Kota Mojokorto (Jawa Timur), Kabupaten Pelalawan (Riau) dan Kota Tarakan (Kalimantan Utara).

Wali Kota Aminullah mengatakan, penobatan Banda Aceh sebagai kota terbaik pengelolaan sampah di Indonesia menjadi pemantik semangat bagi Pemko Banda Aceh bersama masyarakat kota untuk terus berbuat yang terbaik bagi kebersihan kota sesuai dengan cita-cita bersama yakni menuju Banda Aceh bebas sampah tahun 2025.

Saat ini, lanjut Aminullah, Pemko melalui Dinas Lingkungan Hidup, Keindaham dan Kebersihan Kota (DLHK3) terus melakukan inovasi-inovasi dengan merancang berbagai program pengelolaan dan pengolahan sampah di Banda Aceh.

“Ini sudah kita lakukan dan sudah bisa dinikmati manfaatnya oleh warga. Seperti program mengolah sampah jadi gas metan di TPA Gampong Jawa. Bahkan hasilnya sudah bisa dirasakan warga. Ada sekitar 210 KK yang kita suplai gas untuk memasak. Kita berikan secara gratis,” kata Aminullah.

Bukan hanya itu, program lain juga telah dilakukan mulai dari pengelolaan sampah organik di TPS 3R, dimana ada dua TPS di Banda Aceh dengan pengelolaan sampah mencapai 46 ton/hari.

Selain itu, juga ada program lain, seperti penerapan pembatasan sampah di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, perkantoran dan Kegiatan Gerakan Sumber Bersih (HPSN, Jumat Bersih, Bersih-Bersih Pantai, Event Lainnya).

Pembatasan sampah yang dilakukan meliputi pembatasan penggunaan wadah seperti botol air mineral, steroform, kue kotak, dan sejenisnya.

“Kita terus mengimbau warga untuk selalu membawa tumbler dan menyajikan makanan yang tidak menghasilkan sampah. Dari program ini, jumlah sampah yang dibatasi mencapai 131,91 ton/tahun,” ungkap Wali Kota.

Atas raihan ini, Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada DLHK3 dan pasukan orange yang telah bekerja keras melakukan menjaga kebersihan Kota Gemilang. Apresiasi dan terimakasih juga disampaikan Wali Kota untuk masyarakat Banda Aceh yang telah berpartisipasi dan mendukung program-program kebersihan dan keindahan kota [Antara/Indri].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda