Beranda / Berita / Aceh / Polres Aceh Timur Dinilah Salah Kaprah

Polres Aceh Timur Dinilah Salah Kaprah

Sabtu, 04 Agustus 2018 05:34 WIB

Font: Ukuran: - +


* Terkait Penetapan Tersangka Kasus Musibah Kebakaran Sumur Minyak di Ranto peureulak

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Presiden Gerakan Mahasiswa Aceh (GMA) Teungku Fian Muda, menilai langkah pihak kepolisian Resor Aceh Timur tidak tepat sasaran dan salah kaprah.

Pasalnya, pihak kepolisian selama ini tidak pernah mensosialisasikan bahaya penambangan minyak ilegal dan perbuatan yang melanggar aturan.

"Pengeboran minyak mentah di Ranto Peureulak sudah berjalan lama dan kegiatan tersebut menjadi ladang untuk mata pencaharian masyarakat. Ironis sekali jika pihak berwajib tidak mengetahui kegiatan tersebut, karena setahu saya kantor Polsek tidak jauh dengan lokasi penambangan" sebut Fian Muda.

Anehnya lagi, selama ini pihak kepolisian setempat tidak pernah melakukan sosialisasi atau bentuk-bentuk peringatan. Padahal kegiatan tersebut jelas melanggar Undang-undang yang berlaku, sebut Fian Muda

Penetapan tersangka dalam kasus kebakaran sumur minyak di Ranto Peureulak menjadi pertanyaan besar di kalangan masyarakat Aceh. Bukan hanya karena Polres Aceh Timur menetapkan orang yang sudah meninggal menjadi tersangka dengan hukuman 6 tahun penjara, tetapi ditengah-tengah kesedihan yang mereka rasakan tiba-tiba sebagian dari mareka harus berurusan dengan hukum, belum lagi hasil hasil penambangan yang diambil dan disita oleh pihak tertentu.

"Langkah Polres Aceh Timur untuk menindaklanjuti kasus kebakaran sumur minyak di Ranto Peureulak, kami nilai tidak tepat. Seharusnya pihak kepolisian memberi peringatan terhadap warga setempat, kemudian berkomunikasi dengan pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah bijak dalam mengayomi dan melayani masyarakat".

Selanjutnya, Teungku Fian meminta kepada Pemerintah Aceh untuk berunding dengan Pemerintah Pusat demi keberlangsungan ekonomi masyarakat Ranto Peureulak.

"Kita berharap Pemerintah Aceh tidak diam di tempat. Pasalnya ada ribuan KK masyarakat di Aceh Timur menggantungkan hidup pada penambangan minyak tersebut. Harus ada solusi yang bijak dan memihak kepada rakyat". Tutup  Fian Muda. (j)


Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda