Beranda / Berita / Aceh / Presma Unsyiah: Tantang POLRI, Otopsi Jenazah KPPS Segera

Presma Unsyiah: Tantang POLRI, Otopsi Jenazah KPPS Segera

Kamis, 09 Mei 2019 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Rival Perwira, Presiden Mahasiswa Unsyiah. (Foto: Ist.)

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang meninggal dunia semakin bertambah. Data sementara secara keseluruhan menunjukkan bahwa jumlah petugas yang tewas mencapai 554 orang, baik dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun personel Polri.

Rival Perwira selaku Presiden Mahasiswa Unsyiah, mengatakan Pemilu tahun ini mengalami banyak kejanggalan-kejanggalan serta banyak petugas KPPS meninggal dunia dan ini merupakan rekor baru dalam sejarah pemilu tahun 2019, dimana jumlah korban yang meninggal lebih dari 500 orang dan menjadi ironi dimana pada tahun 2014 tidak mencapai angka seperti pada tahun 2019, dan hal ini menjadi pertanyaan besar, Apa yang terjadi sebenarnya? Dan apakah karena kelelahan, petugas KPPS meninggal dunia?.

Rival Perwira juga menambahkan dalam siaran pers yang diterima Dialeksis.com, Rabu (8/5/2019) malam, "Semua pihak harus bekerja secara profesional untuk mengungkap kejanggalan yang terjadi, khususnya pihak POLRI dan rumah sakit yang mengurusi jenazah petugas KPPS yang meninggal."

Harus ada tindakan lebih lanjut yang dilakukan oleh pihak POLRI dan rumah sakit terkait jenazah itu, salah satunya dengan cara investigasi dan juga upaya otopsi agar tidak menimbulkan keresahan yang sudah semakin membesar di tengah masyarakat. 

Beberapa alasan yang sempat terungkap oleh salah satu rumah sakit, dimana rata-rata kematian tersebut diakibatkan oleh kelelahan ketika pemilu berlangsung. 

Namun ini menjadi sebuah pertanyaan besar, "Apakah betul banyak kematian ini disebabkan oleh kelelahan semata?, dimana jumlah korban yang tidak sedikit dan terus bertambah dalam pelaksanaan pemilu tahun 2019. Oleh karena itu, harus ada upaya serius dari pemerintah untuk melihat persoalan ini," ungkapnya.

"Kami menantang POLRI untuk melakukan otopsi terhadap jenazah petugas KPPS dalam waktu dekat. Dengan demikian tidak akan muncul stigma negatif dari masyarakat kepada Polri dan rumah sakit. Kita berharap Polri menjadi garda terdepan untuk menjaga kesatuan dan persatuan. Untuk itu Polri harus menunjukan kembali netralitasnya kepada publik, jangan seolah-olah ada yang disembunyikan," tantang Rival.

"Tentu kita turut berbela sungkawa atas kematian dari berbagai pihak, dan kita tentu sepakat harus ada perhatian lebih dari pemerintah mengingat banyak keluarga yang ditinggalkan, karena mereka adalah pahlawan-pahlawan yang sudah berjuang dalam menyukseskan pemilu kali ini," tutupnya. (rel)

Baca Juga : Soal KPPS Meninggal Jangan Menduga

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda