Beranda / Berita / Aceh / Saifuddin Bantasyam Luncurkan Buku Advokasi HAM Refleksi Lintas Benua

Saifuddin Bantasyam Luncurkan Buku Advokasi HAM Refleksi Lintas Benua

Jum`at, 10 Desember 2021 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizki

Saifuddin Bantasyam menceritakan kisah dibalik penulisan buku "Advokasi Hak Asasi Manusia: Refleksi Lintas Benua", Jumat (10/12/2021) di Aula FH USK. [Foto: dialeksis.com/Auliana]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia (HAM), Saifuddin Bantasyam meluncurkan buku "Advokasi Hak Asasi Manusia: Refleksi Lintas Benua", Jumat (10/12/2021) di Aula Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK).

Kegiatan peluncuran ini dihadiri oleh sejumlah penanggap yang berasal dari dosen Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta beberapa penanggap lainnya.

Buku yang diluncurkan ini terkait dengan HAM berfokus pada bagaimana kegiatan advokasi yang dilakukan oleh sejumlah aktivis HAM dari beberapa negara. Saat itu ia juga ikut dalam program yang ada di Columbia, University New York dan ia juga menulis kegiatan-kegiatannya ketika menjadi Direktur Eksekutif Forum Peduli HAM.

Buku ini diharapkan jadi semacam referensi bagi siapapun yang ingin mengetahui lebih dalam bagaimana para aktivis dari negara-negara lain yang tidak hanya dari Indonesia itu melakukan kegiatan-kegiatan advokasi HAM. Kemudian juga mengetahui isu-isu apa yang terjadi Filipina, Kamboja, Nigeria, Kenya, dan Peru.

“Tadi ada penanggap bahwa kita sekarang masih bergelut dengan isu-isu tersebut dan tidak terkecuali untuk Aceh dan juga di Indonesia,” ucapnya saat diwawancarai Dialeksis.com usai kegiatan, Jumat (10/12/2021).

“Karena saya aktif di lapangan, bertemu ribuan orang yang dinamakan sebagai korban HAM dan bertemu dengan keluarga mereka. Ketika kami juga aktif dalam Forum Peduli HAM itu banyak bantuan dari berbagai kalangan termasuk dari kalangan relawan,  kegiatan-kegiatan yang berbentuk investigasi, kasus-kasus yang diduga pelanggaran HAM,” ujarnya.

Jadi, ia mempersembahkan buku ini sebagai sebuah pengakuan kepada seluruh bantuan yang diberikan, kepada Forum Peduli HAM dulu dan juga sebagai bentuk menyuarakan kembali nasib-nasib yang dialami ribuan korban yang ada di Aceh.

“Sampai sekarang ini mereka masih juga komplain kepada pihak pemerintah karena masih kurangnya perhatian, insyaAllah saya akan meluncurkan buku lagi. Saya punya dua volume buku tentang Kepolisian, jadi saya meluncurkan buku ini pada bulan Juli tahun depan dan juga satu buku mengenai reintegrasi sosial di Aceh. Hal ini juga berguna untuk memotivasi diri saya sendiri untuk mengeluarkan lagi buku berkat bantuan dari teman-teman semua,” pungkasnya. [AI]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda