Beranda / Berita / Aceh / Singkil Lama Dikenal Sebagai Kota Perdagangan, Ini Penjelasan Arkeolog

Singkil Lama Dikenal Sebagai Kota Perdagangan, Ini Penjelasan Arkeolog

Minggu, 20 Maret 2022 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Anggota Perhimpunan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) komisariat Aceh-Sumut, Ambo Asse Ajis. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aceh memiliki banyak sekali peninggalan situs kuno yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Salah satunya adalah Aceh Singkil.

Anggota Perhimpunan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) komisariat Aceh-Sumut, Ambo Asse Ajis mengatakan, bahwa sebelum kota Singkil saat ini, terdapat pusat komunitas besar yang dikenal dengan sebutan Singkil lama.

“Singkil lama dan Singkil baru, letaknya dipisah oleh sungai Singkil,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Minggu (20/3/2022).

Peninggalan kuno sejarah daripada Singkil Lama sebelum Singkil saat ini. [Foto: Istimewa]

Dirinya menjelaskan bahwa Singkil lama berada di sisi barat sungai Singkil dan sebaliknya, Singkil baru berada di sisi timurnya.

“Singkil lama memiliki ciri karakter kota dagang berbasis pelabuhan kuno yang memanfaatkan sungai sebagai transportasi ekonomi yang membawa barang ekonomi dari pegunungan Singkil ke muara Singkil, seperti damar, kapur barus, kemenyan, dan hasil hutan lainnya,” jelasnya.

Sebelumnya, kata Ajis, kolonial Belanda menguasai Singkil Lama, kerajaan Aceh menguasai Singkil lama dibuktikan dengan keberadaan nisan kuno Aceh tipe era pemerintahan Maharaja Lela (Dinasti Bugis) berciri bentuk dasar balok yang kemudian dibuat bersudut delapan (oktagonal) yang umum digunakan awal abad 18 hingga menjelang akhir abad 19 (tahun 1873).


Lokasi Singkil lama. [Foto: Istimewa]

“Bisa dikatakan, pernah terjadi upaya perebutan wilayah di Singkil lama oleh kolonial Belanda,” tambahnya.

“Mengapa Belanda berani berupaya merebutnya karena potensi ekonomi yang tinggi di Singkil lama dan juga trik politik memutus kekuatan Aceh di wilayah Barat,” jelasnya lagi.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, Jika Singkil Lama direbut Belanda maka salah satu penyokong ekonomi kerajaan Aceh akan hilang yang berarti melemahkan kekuatan ekonominya.

Selanjutnya, Dia mengatakan sampai sekarang tidak diketahui bagaimana proses pergulatan politik antara kerajaan Aceh dan kolonial Belanda di Singkil Lama tetapi tampaknya bisa dipastikan kolonial Belanda berhasil menganeksasi Singkil lama. “Keberadaan pemukiman Belanda di Singkil Lama diketahui secara lisan oleh masyarakat sekitar Singkil Baru,” sebutnya.

Ajis menjelaskan, bahwa peninggalan arkeologis berciri era kolonial Belanda yang bisa ditemukan seperti struktur bangunan kolonial berkonstruksi semen dan bata khas kolonial Belanda, fragmen bata ukuran besar, dan benda-benda sejamannya.

“Yang menarik keberadaan nisan bertipe Melayu berangka tahun 1871, berhuruf Jawi bahasa melayu, Sepertinya, ada hubungan perdagangan yang kuat antara dunia Melayu di pantai timur dengan kota dagang Singkil Lama,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda