Beranda / Berita / Aceh / Survei Buktikan Aceh Terendah Pakai Masker, Ini Kata Ketua IDI Aceh

Survei Buktikan Aceh Terendah Pakai Masker, Ini Kata Ketua IDI Aceh

Sabtu, 15 Mei 2021 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Hakim

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Aceh, dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia pada Rabu (12/5/2021) lalu mengumumkan hasil laporan survei terkait tingkat kedisiplinan penerapan protokol kesehatan (Prokes) dan tingkat kesediaan masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi Covid-19.

COVID-19 Symptom Survey ini dijalankan oleh Program Gabungan Metodologi Survei University of Maryland dengan kemitraan bersama Facebook. Survei dilakukan pada 178.988 responden dengan periode 10 Januari hingga 31 Maret 2021. Hasilnya mengungkapkan, Bali menjadi provinsi tertinggi penggunaan masker di Indonesia sebesar 82 persen dan terendah di Aceh sebesar 72 persen.  

Terkait survei tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT menyampaikan perlu ada peningkatan upaya dari kalangan para medis dan Pemerintah Aceh untuk terus kampanyekan protokol kesehatan (Prokes).

"Meski pandemi sudah berjalan satu tahun, informasi yang diterima oleh masyarakat juga memang masih naik turun, seperti kasus Covid-19 yang naik dan turun," ujar dr. Safrizal kepada Dialeksis.com, Sabtu (15/5/2021).

Menurutnya, ada 3 upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemakaian masker. Pertama, bisa melalui razia yang dilakukan secara rutin. Kedua, memberikan sanksi kepada para pengusaha tempat wisata, toko, resto dan sebagainya yang mengizinkan tamu atau pembeli masuk tanpa masker.

"Upaya ketiga, pemerintah harus membuat penanda umum terkait perkembangan kasus, seperti memberikan informasi  pada videotron terkait perkembangan harian dan lain-lain, atau membuat isyarat lain seperti lampu lasser ke udara sebagai penanda masih banyaknya pasien yang sekarat Covid, atau bisa juga melalui media lokal, baik radio, tv, surat kabar maupun medsos," urai dr. Safrizal.

"Hari ini tidak banyak yang tahu bagaimana Covid-19 kembali bangkit di Aceh. Bahkan Aceh masuk dalam kategori peningkatan paling tinggi di indonesia," pungkas dr. Safrizal. [HKM]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda