Beranda / Berita / Aceh / Tu Sop: Kesuksesan akan Sukses karena Dua Hal

Tu Sop: Kesuksesan akan Sukses karena Dua Hal

Sabtu, 20 Juni 2020 10:20 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajrizal

Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb. [Foto: Fajrizal]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sebuah kesuksesan tidak akan sukses kalau tidak ada dua hal. Pertama ada niat baiknya dan yang kedua tau caranya. Kata filosofi tersebut diungkapkan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb kepada Bupati dan Ketua DPRK Dalam acara Pojok Tazkirah, Jum'at (19/06/2020) malam tadi.

Tu Sop menyebut kedunguan terjadi juga pada orang-orang yang berbuat baik, kenapa dikatakan dungu karena niatnya baik kadang caranya yang tidak baik. Dalam istilah bahasa Arab, Kedunguan harus dijauhi, jangankan kita jadi orang dungu. Orang dungu jika bersama harus dijauhi agar kedunguannya tidak menular ke kita.

"Siapa itu orang yang dungu…! Yaitu orang yang niatnya bagus caranya yang tidak benar. Sebagus apapun niatnya apabila tidak didukung oleh pola dan strategi yang benar, dia akan menjadi sebuah kegagalan bahkan sebuah kerugian. Maka oleh karena itu lakukan komunikasi supaya menemukan rumus-rumus dengan formula baru dan strategi baru, kata Tu Sop, Pimpinan Yayasan Dayah Bersaudara (Yadara) Grup.

Tu Sop juga  berbicara mengenai New Normal. Menurutnya New Normal itu bisa diartikan sebagai sebuah keseimbangan. Setiap pribadi kita diperintahkan untuk menjaga keseimbangan. Dengan kata lain jika kita tidak melarat jangan membuat orang lain melarat. Kamu tidak dizalimi orang dan jaga keseimbangan agar orang lain juga tidak menzalimi kamu.

"Begitu juga dalam pemerintahan seperti yang disampaikan Bupati Bireuen tadi. Beliau dulu hanya seorang birokrasi saja, tapi sekarang bukan lagi. Sekarang beliau akan menghadapi politik, pembangunan dan birokrasi pemerintahan," tuturnya. 

Tu Sop menyebut untuk hal tersebut juga dibutuhkan sebuah balance, paska dilantik sebagai bupati definitif sebenarnya pak Bupati sudah memasuki New Normal.

"Oleh karena itu jagalah keseimbangan, lakukan komunikasi politik dengan seluruh stakeholder dari semua sisi, itulah tugas seorang pemimpin dan juga kita rakyat terus membantu, beliau tidak sanggup sendiri, kalaupun kita tidak sanggup membantu setidaknya tidak menghancurkan," ujar Tu Sop yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI). (faj)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda