Pengungsi Rohingya di Aceh Ditolak Warga di Berbagai Daerah
Font: Ukuran: - +
Pengungsi Rohingya di Aceh. Foto: iStock
DIALEKSIS.COM | Aceh - Nasib 152 pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh Selatan masih terkatung-katung. Para manusia perahu itu mengalami penolakan dari warga di sejumlah daerah, membuat mereka kesulitan mendapatkan tempat penampungan sementara.
Perjalanan para pengungsi ini dimulai saat kapal mereka terombang-ambing sekitar 4 mil dari Pelabuhan Labuhan Haji, Aceh Selatan. Kedatangan mereka tak mendapat sambutan baik. Warga menolak para pengungsi mendarat di wilayah tersebut, dan polisi pun akhirnya melakukan pengamanan untuk mencegah potensi konflik.
"Tidak bisa ke daratan karena masyarakat setempat masih menolak," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto, Selasa (22/10).
Beberapa hari berselang, pengungsi Rohingya akhirnya dipindahkan ke daratan dan diizinkan tinggal sementara di Terminal Bus Tipe C Labuhan Haji, dengan batas waktu tujuh hari.
"Mereka hanya bisa tinggal sampai 1 November," ujar Panglima Laot Aceh Selatan, Muhammad Jabal, kepada wartawan, Kamis (24/10).
Setelah batas waktu habis, para pengungsi diangkut ke Banda Aceh menggunakan lima truk, salah satunya milik Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Selatan. Namun, sesampainya di Kantor Kemenkumham Aceh, mereka lagi-lagi menemui penolakan.
Tiba di Kantor Kemenkumham Aceh pada Kamis (7/11/2024), kelima truk yang membawa pengungsi parkir di jalan depan kantor tersebut. Anak-anak, perempuan, dan laki-laki dewasa bertahan di dalam truk selama beberapa jam, namun kedatangan mereka tak disambut baik. Warga Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, mendatangi lokasi dan meminta pengungsi segera meninggalkan wilayah mereka.
Ketua Pemuda Jeulingke, Fauzan, mengatakan warga hanya memberi waktu hingga usai Magrib. "Kalau mereka di dalam kantor Kemenkumham, kami tidak keberatan. Tapi kalau di jalan, mengganggu lalu lintas dan meresahkan warga," ujarnya.
Usai ditolak di Jeulingke, para pengungsi dibawa ke kawasan Simpang Mesra, Lamnyong. Mereka sempat bertahan beberapa jam di sana. Setelah dua jam menunggu, pengungsi kembali diminta naik ke truk untuk dipulangkan ke Aceh Selatan.
"Kami akhirnya membawa mereka pulang lagi," kata Jalaluddin, sopir truk yang membawa pengungsi.
Usaha menempatkan pengungsi di wilayah lain kembali menemui hambatan. Di Lhokseumawe, masyarakat kembali menolak kedatangan pengungsi Rohingya pada Jumat (8/11/2024). Warga melakukan protes ketika mengetahui kedatangan truk yang mengangkut pengungsi.
"Menurut info dari lapangan, warga marah dan menolak," kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto.
Kini, lima truk pengangkut pengungsi melanjutkan perjalanan menuju wilayah tengah Aceh. Berdasarkan informasi terbaru, mereka telah memasuki perbatasan Bener Meriah dan Aceh Tengah, meski belum jelas di mana mereka akan diizinkan menetap.[Detik]
- Pengungsi Rohingya Dipulangkan ke Aceh Selatan Setelah Diusir dari Banda Aceh
- SUAKA dan KontraS Serukan Tindakan Kemanusiaan untuk Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan
- KontraS Aceh dan AJI Bahas Perspektif Humanis Terkait Pengungsi Rohingya di Aceh
- KontraS Aceh dan RMCN Gelar Kontes Seni Lintas Komunitas