Beranda / Berita / Dunia / Anak Gugat Orangtuanya Untuk Biayai Hidup

Anak Gugat Orangtuanya Untuk Biayai Hidup

Jum`at, 12 Maret 2021 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sebuah gugatan unik dilayangkan di pengadilan di Inggris. Pria berusia 41 tahun menuntut orangtuanya untuk membiayainya seumur hidup. Padahal ia bukan seseorang yang kekurangan secara fisik atau mental bahkan bisa lulus dari Universitas Oxford. Ia pun beralasan bahwa dirinya tumbuh sebagai orang yang rapuh karena masalah kesehatan.

Pria bernama Faiz Siddiqui protes terhadap ayah dan ibunya yang berencana untuk berhenti membiayainya. Faiz beralasan jika hal tersebut adalah sebuah pelanggaran HAM karena ia adalah orang yang rapuh karena masalah kesehatan. Ia bahkan tidak malu untuk meminta mereka memberikan uang dan fasilitas seumur hidup setelah selama ini diberi banyak fasilitas.

Tidak diketahui masalah kesehatan apa yang dimiliki Faiz namun pria tersebut sebenarnya sudah pernah bekerja di sejumlah firma hukum. Tapi sejak 2011, ia tidak lagi bekerja dan hidup gratis di apartemen senilai £1 juta (Rp 20 miliaran) milik ibu dan ayahnya di kawasan elite London.

Orangtua Faiz yang berbasis di Dubai, UEA, memang kaya dan selama ini mendukungnya secara finansial dengan memberikan anak mereka uang jajan senilai £400 (Rp 8 juta) per minggu. Mereka juga membiayai tagihan-tagihan Faiz lainnya sehingga ia bisa hidup dengan nyaman walau jadi pengangguran.

Setelah diajukan, kasus ini langsung ditolak oleh pengadilan keluarga tahun lalu. Pengacara orangtua Faiz mengatakan jika keluarga ini sudah lama berseteru karena sifat dari anaknya. Disebutkan jika mereka kesulitan menghadapi Faiz yang banyak menuntut.

Faiz pun bukan pertama kalinya mengajukan tuntutan aneh. Sebelumnya ia menggugatuniversitas Oxford karena dianggap telah mengajarkan dengan tidak baik hingga ia tidak bisa dapat gelar tinggi dan karier yang menunjang. Faiz menilai jika kampusnya itu memberikan pelajaran yang membosankan dan staf cuti terlalu lama. Padahal ia sendiri juga dilaporkan kurang persiapan dan disiplin akademis saat ujian.[detik]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda