Beranda / Berita / Dunia / Beku Darah Usai Divaksin AstraZeneca, WHO Buka Suara

Beku Darah Usai Divaksin AstraZeneca, WHO Buka Suara

Jum`at, 12 Maret 2021 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi. [Foto: Theguardian.com]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) buka suara setelah adanya laporan kasus penggumpalan darah usai disuntik vaksin corona AstraZeneca di sejumlah negara Eropa.

Beberapa negara Eropa, Denmark, Austria, dan Islandia memutuskan menghentikan pemberian vaksin tersebut.

WHO menegaskan tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Menurut WHO, saat ini komite penasihat vaksin sedang memeriksa data keamanan yang masuk. Organisasi itu menekankan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin dan pembekuan darah.

"AstraZeneca adalah vaksin yang sangat baik, seperti juga vaksin lain yang sedang digunakan," kata juru bicara WHO Margaret Harris, Jumat (12/3/2021) seperti dikutip dari AFP.

Badan kesehatan PBB itu juga mengatakan bahwa dari 260 juta dosis vaksin corona yang telah diberikan di seluruh dunia, belum ada kematian yang terkait dengan suntikan Covid-19.

Denmark, Norwegia, dan Islandia menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan setelah laporan kasus pembekuan darah.

Italia dan Austria juga telah melarang penggunaan dari batch terpisah AstraZeneca. Sementara Thailand serta Bulgaria mengatakan akan menunda peluncuran vaksin tersebut.

Selain WHO, sejumlah otoritas kesehatan di seluruh dunia bersikeras bahwa vaksin itu aman, termasuk European Medicines Agency (EMA).

"Ya, kita harus terus menggunakan vaksin AstraZeneca," ujarnya. Namun dia menekankan bahwa segala kekhawatiran tentang keselamatan harus diselidiki.

Denmark menghentikan penggunaan vaksin itu selama 14 hari, setelah dilaporkan ada seorang perempuan berusia 60 tahun meninggal akibat penggumpalan darah setelah disuntik.

Austria pada Minggu juga menghentikan penggunaan dosis dari satu batch, setelah seorang perawat berusia 49 tahun meninggal karena masalah pembekuan darah beberapa hari setelah disuntik vaksin tersebut.

Namun, belum diketahui apakah ada hubungan antara vaksin dan pembekuan darah. Denmark menekankan bahwa langkah menyetop hanyalah tindakan pencegahan. (CNN Indonesia)

Keyword:


Editor :
Jun

riset-JSI
Komentar Anda