Beranda / Berita / Dunia / China Menunda Memasukkan Pemimpin JeM Dalam Daftar Hitam

China Menunda Memasukkan Pemimpin JeM Dalam Daftar Hitam

Kamis, 14 Maret 2019 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Cina telah dua kali memblokir upaya, tahun 2016 dan 2017, untuk menjatuhkan sanksi pada Azhar. (Foto: Divyakant Solanki/EPA)

DIALEKSIS.COM | Beijing - Cina telah menunda permintaan oleh Inggris, Prancis dan Amerika Serikat untuk menambahkan pemimpin kelompok bersenjata yang berbasis di Pakistan di balik serangan bunuh diri di Kashmir ke daftar hitam teror PBB.

Dalam sebuah catatan yang dikirim ke Dewan Keamanan PBB, Cina pada hari Rabu mengatakan perlu lebih banyak waktu untuk memeriksa permintaan sanksi yang menargetkan pemimpin Jaish-e-Muhammad (JeM) Masood Azhar, kata para diplomat.

Ini adalah ketiga kalinya Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan permintaan untuk memasukkan Azhar ke dalam daftar hitam sanksi PBB, yang akan membuatnya diberlakukan larangan perjalanan global dan pembekuan aset.

Tiongkok telah dua kali memblokir upaya, pada 2016 dan 2017, untuk menjatuhkan sanksi kepada pemimpin JeM.

Kelompok itu, yang telah melakukan sejumlah serangan besar-besaran terhadap sasaran-sasaran India, ditambahkan ke daftar pantauan PBB pada 2001, sementara Pakistan melarangnya setahun kemudian pada 2002.

JeM mengaku bertanggung jawab atas serangan 14 Februari di Kashmir yang dikelola India yang menewaskan sedikitnya 40 tentara India dan memicu kebuntuan militer besar-besaran antara tetangga Asia Selatan.

India dan Pakistan melakukan serangan udara bulan lalu di perbatasan Kashmir yang disengketakan dalam bentrokan yang membuat ketegangan meningkat antara negara-negara bersenjata nuklir.

Pada 26 Februari, India melakukan serangan udara di sebuah kamp di Pakistan yang dikatakan milik JeM. Pakistan merespons sehari kemudian dengan jet tempur melintas ke Kashmir yang dikelola India.

Seorang pilot Angkatan Udara India yang ditembak jatuh di wilayah Pakistan kemudian dikirim kembali ke India.

Islamabad mengumumkan pekan lalu bahwa lebih dari 100 pejuang bersenjata, termasuk banyak dari JeM, telah ditahan, tetapi India menyambut pernyataan itu dengan kecurigaan.

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi juga baru-baru ini membantah dalam sebuah wawancara televisi bahwa JeM mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri.

Kashmir telah terpecah antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan mereka pada tahun 1947.

India telah lama menuduh tetangganya mendukung pemberontak Kashmir. Pakistan membantah berperan dalam serangan di sisi India di wilayah Himalaya, tempat puluhan ribu orang tewas dalam pemberontakan bersenjata sejak 1989. (Al Jazeera)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda