Beranda / Berita / Dunia / Hampir 1000 Orang Meninggal di Bangladesh, Gara-gara Demam Berdarah

Hampir 1000 Orang Meninggal di Bangladesh, Gara-gara Demam Berdarah

Kamis, 28 September 2023 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

RS di Bangladesh kewalahan dengan wabah demam berdarah paling parah dalam sejarah. [Foto: Reuters]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Hampir 1.000 orang meninggal karena demam berdarah di Bangladesh dalam beberapa pekan terakhir, yang menurut pihak berwenang merupakan wabah penyakit paling parah di negara tersebut.

Musim hujan memudahkan nyamuk pembawa virus demam berdarah berkembang biak di air yang kotor dan tergenang. Para pejabat telah berjuang untuk membendung penyebaran penyakit ini dan rumah sakit kewalahan.

Dalam kasus yang parah, demam berdarah menyebabkan pendarahan internal yang dapat menyebabkan kematian. Gejalanya meliputi sakit kepala, mual, nyeri sendi dan otot.

Demam berdarah merupakan endemik di negara-negara tropis dan wabah sering terjadi di daerah perkotaan dengan sanitasi yang buruk sehingga memungkinkan nyamuk pembawa virus berkembang biak.

Dulunya penyakit ini merupakan penyakit musiman di Bangladesh, namun karena musim hujan yang lebih basah akibat perubahan iklim, penyakit ini menjadi lebih sering terjadi sejak wabah pertama kali tercatat pada tahun 2000.

Para pejabat kesehatan masyarakat mengatakan gelombang infeksi saat ini membuat negara ini lengah, karena hal ini disebabkan oleh jenis virus yang lebih kuat.

Para dokter mencatat bahwa kondisi pasien demam berdarah saat ini memburuk jauh lebih cepat dibandingkan beberapa tahun terakhir.

Hingga 20 orang meninggal karena demam berdarah setiap hari selama dua bulan terakhir dan jumlah kematian tahun ini telah melampaui jumlah total kematian dalam 22 tahun terakhir, kata para pejabat.

Bangladesh telah meluncurkan kampanye kesadaran masyarakat untuk mencegah terbentuknya tempat berkembang biak nyamuk.

Infeksi demam berdarah telah dilaporkan di seluruh 64 distrik di Bangladesh, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Ratusan pasien demam berdarah telah memenuhi rumah sakit di ibu kota Dhaka untuk mencari pengobatan, namun sebagian besar fasilitas kesehatan kelebihan kapasitas.

Rumah sakit juga kekurangan cairan infus, yang sangat penting untuk pengobatan karena pasien demam berdarah sering mengalami dehidrasi. [BBC]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda