Beranda / Berita / Dunia / Helikopter Tentara Australia Jatuh, 4 Awak Pesawat Hilang

Helikopter Tentara Australia Jatuh, 4 Awak Pesawat Hilang

Sabtu, 29 Juli 2023 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Sebuah helikopter MRH-90 Taipan Angkatan Darat Australia dari School of Army Aviation bersiap lepas landas dari bandara Ballina, Ballina, Australia, 27 Februari 2022, selama Operasi Bantuan Banjir 2022. [Foto: Bradley Richardson/ADF via AP]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Empat awak pesawat hilang setelah sebuah helikopter tentara Australia jatuh ke perairan lepas pantai negara bagian Queensland selama latihan militer bersama dengan Amerika Serikat.

"Helikopter MRH-90 Taipan jatuh di dekat Pulau Lindeman, sebuah resor wisata Great Barrier Reef, Jumat (28/7/2023) malam sekitar pukul 23:00 waktu setempat," kata direktur latihan Brigadir Angkatan Darat Australia Damian Hill, Sabtu (29/7/2023).

Pencarian yang melibatkan personel AS, Kanada, dan Australia sedang dilakukan untuk menemukan awak kapal yang semuanya pria Australia.

Taipan mengambil bagian dalam Talisman Sabre, latihan militer gabungan dua tahunan AS-Australia yang sebagian besar berbasis di Queensland. Latihan tahun ini melibatkan 13 negara dan lebih dari 30.000 personel militer.

Menteri Pertahanan Richard Marles mengatakan helikopter itu mendarat, yang mengacu pada pendaratan darurat di atas air.

“Latihan pertahanan, yang sangat diperlukan untuk kesiapan kekuatan pertahanan kita, sangat serius. Mereka membawa risiko,” kata Marles kepada wartawan di Brisbane. “Saat kami sangat berharap untuk berita yang lebih baik sepanjang hari ini, kami diingatkan tentang beratnya tindakan yang datang dengan mengenakan seragam negara kami.”

Hill mengatakan latihan itu ditunda pada Sabtu (29/7/2023) pagi, tetapi telah memulai kembali aktivitas terbatas di kemudian hari. Australia telah mengandangkan armada Taipan sebagai tindakan pencegahan.

Australia mengumumkan pada bulan Januari bahwa tentara dan angkatan lautnya akan berhenti menerbangkan Taipan buatan Eropa pada Desember 2024, 13 tahun lebih awal dari rencana semula, karena terbukti tidak dapat diandalkan. Mereka akan digantikan oleh 40 US Black Hawks. Marles mengatakan pada saat itu Black Hawks yang dirancang Lockheed Martin "memiliki rekam jejak yang terbukti sangat bagus dalam hal keandalannya." [ABC News]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda