Beranda / Berita / Dunia / Peneliti Gempa: Waspada Gempa Besar dan Gunung Meletus

Peneliti Gempa: Waspada Gempa Besar dan Gunung Meletus

Kamis, 17 Januari 2019 11:03 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi. (Foto: bumoe.id)

DIALEKSIS.COM | AS - Seorang peneliti gempa percaya, bahwa dalam beberapa hari ke depan akan ada gempa besar akibat planet Bumi kembali sejajar dengan planet Merkurius, Venus dan Matahari. Sebagian mengklaim supermoon tanggal 21 Januari 2019 memperbesar peluang adanya gempa dan gunung meletus.

Website Ditrianum, yang dikelola Frank Hoogerbeets menulis: "Bumi akan mulai sejajar dengan Planet Merkurius, Venus dan induknya Matahari mulai 16 Januari 2019. Ada kemungkinan besar aktivitas seismik yang cukup besar, kemungkinan mendekati atau bahkan lebih dari magnitudo 6." 

Ia menambahkan, akibat posisi spesifik dari planet-planet luar, juga posisi geometri bulan pada perigee yang paling dekat dengan Bumi (supermoon), maka kemungkinan gempa cukup besar. Namun, lagi lagi Hoogerbeets tidak memberikan indikasi kapan dan di mana kemungkinan gempa bumi akan terjadi. 

"Bila gempa di atas 6 SR di kawasan padat penduduk, akan sangat merusak," tanggap Michigan Tech. Bila bisa menduga, Michigan menulis mestinya Hoogerbets juga mengingatkan kemungkinan wilayah yang kemungkinan akan terjadi," katanya. 

Peta gempa dari USGS sendiri, dalam beberapa hari ini tidak menunjukkan peningkatan gempa di wilayah ring of fire, khususnya wilayah barat Indonesia. Gempa lebih banyak terjadi di wilayah Timur, bahkan ke Kepulauan Vanuatu hingga Hawai. 

Hoogerbets, peneliti asal Belanda ini mengambil kesimpulan menggunakan Solar Geometry Index (SSGI), untuk mengukur waktu tertentu dari nilai-nilai yang diberikan kepada posisi geometris dari planet-planet, Bulan dan Matahari. 

Dia mengatakan, "Setelah tiga tahun pengamatan, menjadi jelas bahwa beberapa geometri planet di Tata Surya jelas cenderung menyebabkan peningkatan seismik, sedangkan geometri lainnya tidak." 

Tetapi para ahli geologi menolak klaim Hoogerbeets, dengan mengatakan bahwa tidak ada cara untuk memprediksi gempa bumi. 

John Bellini, ahli geofisika di US Geological Survey (USGS) mengatakan, "Kami tidak dapat memprediksi atau memperkirakan gempa bumi. Kadang-kadang sebelum gempa bumi besar memang ada satu atau dua gempa pendahuluan. Tapi kita tidak tahu apakah foreshock sebagai pemicu gempa besar terjadi," katanya. (Express/bumoe.id)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda