Beranda / Berita / Dunia / Sebab Corona, Twitter Akan Izinkan Karyawan WFH Selamanya

Sebab Corona, Twitter Akan Izinkan Karyawan WFH Selamanya

Kamis, 14 Mei 2020 11:28 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Perusahaan layanan media sosial populer, Twitter mengatakan pihaknya bakal mempersilahkan beberapa karyawan mereka untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) selamanya. Artinya, karyawan tidak perlu datang ke kantor.

Meski begitu perusahaan sampai saat ini belum menentukan kriteria karyawan yang diperbolehkan bekerja dari rumah setelah pandemi virus corona SARS-Cov-2 (Covid-19).

"Jika karyawan kami dalam situasi yang memungkinkan mereka untuk bekerja dari rumah dan mereka ingin terus melakukan itu selamanya, kami akan mewujudkannya," kata Wakil Presiden Twitter Jennifer Christie mengutip CNN

"Jika tidak, kantor kita akan menjadi diri mereka yang hangat dan ramah. Lalu kami akan menambahkan beberapa kebijakan agar para karyawan aman," lanjut dia.

Sebelumnya, wacana Twitter untuk merumahkan karyawan yang masuk kriteria boleh bekerja dari rumah selamanya dikutip dari laporan Buzzfeed News dari salah satu karyawan Twitter yang mendapat email dari CEO mereka, Jack Dorsey.

Email itu dikirimkan Dorsey kepada seluruh karyawannya pada Selasa (12/5) waktu setempat untuk memberitahu bahwa perusahaan mengizinkan mereka bekerja dari rumah secara permanen.

Namun ada beberapa pekerjaan yang perlu dilakukan di kantor seperti memelihara ekosistem server Twitter.

Selain itu, Dorsey juga menuliskan bahwa kantor Twitter tidak akan dibuka sampai September 2020 dan membatalkan seluruh jadwal perjalanan bisnis mereka.

Awal bulan Maret lalu Twitter telah mengeluarkan kebijakan sebanyak 4.900 karyawan mereka di seluruh dunia wajib bekerja dari rumah untuk sementara waktu terkait pandemi virus corona.

Perusahaan juga menjamin bahwa mereka akan terus membayar pekerja termasuk pekerja paruh waktu meski tidak dapat melakukan tugas mereka selama pandemi ini.

"Kami memahami bahwa ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini global dan dapat mempengaruhi setiap merek, bisnis, dan individu," tulis Global Head of Twitter, Alex Josephson dikutip laman blog resmi Twitter. (Im/CNNIndonesia)


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda