Beranda / Berita / Nasional / Pidato 'Game of Thrones' teguhkan Jokowi jadi presiden merakyat & kerja nyata

Pidato 'Game of Thrones' teguhkan Jokowi jadi presiden merakyat & kerja nyata

Selasa, 16 Oktober 2018 10:10 WIB

Font: Ukuran: - +

Jokowi buka rapat pleno Pertemuan Tahunan IMF di Bali ©Liputan6.com/Angga Yuniar


DIALEKSIS.COM | Bali - Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali telah berakhir. Pertemuan internasional itu telah melambungkan nama baik Indonesia di mata dunia internasional.

Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga Badan Pengurus Nasional Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (BPN ALMISBAT), Iwan Sulaiman Soelasno menilai pertemuan tersebut telah meneguhkan Jokowi sebagai Presiden yang bersih, merakyat dan kerja nyata dimata masyarakat Indonesia dan Internasional.

"Pidato Jokowi sangat spektakuler. Ini mengkonfirmasi dan memperkuat Jokowi sungguh-sungguh pemimpin yang bersih, merakyat dan kerja nyata, sesuai tagline kampanye beliau", kata Iwan melalui keterangan tertulis, Senin (15/10).

Dari perhelatan akbar internasional minggu lalu itu, Iwan mempunyai beberapa catatan. Pertama, Jokowi telah menegaskan komitmen pada pembangunan berkelanjutan. Misalnya saja, pembangunan infrastruktur yang merupakan penopang bagi ekonomi yang berkelanjutan.

Selain penyediaan infrastruktur, Iwan menilai kebijakan pembangunan desa merupakan bagian dari model pembangunan berkelanjutan ala Jokowi, yaitu dana desa sebagai amanat dari UU Desa.

"kami bangga dana desa dan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) menjadi topik pembahasan di Forum IMF-Bank Dunia, bahkan mendapat apresiasi yang tinggi dari peraih Nobel Ekonomi, Joseph Stiglitz", ujarnya.

Iwan melanjutkan, ketimpangan ekonomi sesungguhnya bisa jadi kendala bagi kelanjutan pembangunan oleh pemerintah. Tapi, Iwan menganggap Jokowi telah berupaya menekan ketimpangan dan kesenjangan.

Hasilnya, dalam laporan index penurunan ketimpangan yang dirilis Oxfam dan Development Finance International, Indonesia mendapat pujian dalam upaya mengatasi ketimpangan ekonomi. Bahkan, Indonesia jauh lebih baik dari Singapura, yang dinilai buruk dalam mengatasi ketimpangan ekonomi negaranya.

Karena itu, lanjut Iwan, ALMISBAT optimis Pemerintahan Jokowi yang menargetkan hanya ada 42 daerah tertinggal di 2019 dapat tercapai. "Peringkat Indeks Pembangunan Manusia Indonesia pada tahun depan akan jauh lebih baik", tandasnya.

Perhelatan IMF-World Bank Annual Meeting sudah berjalan selama 6 hari. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ada banyak kesan positif yang diberikan peserta yang datang.

"Kesan dari semua tamu, Indonesia di mata mereka, treatment luar biasa mulai dari kedatangan, efisiensi, impresinya orang Indonesia ramah, profesional, organized," ujarnya. [ray]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda