Beranda / Berita / Nasional / Ridwan Kamil Akui Tertarik Untuk Ikut Merancang Istana Negara di Papua

Ridwan Kamil Akui Tertarik Untuk Ikut Merancang Istana Negara di Papua

Kamis, 12 September 2019 15:10 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jawa Barat - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tertarik untuk ikut merancang Istana Presiden yang akan dibangun di Papua. Namun, ia terbentur aturan jika harus ikut sayembara desain istana itu.

"Saya kan bukan profesional. Kecuali aturan tidak melarang," kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis, 12 September 2019.

Saat diminta saran soal desain Istana Presiden di Papua, dia mengaku belum mempunyai bayangan sama sekalil. "Enggak tahu. Belum baca. Saya baca heula (dulu)," kata Ridwan Kamil.

Sebelum menjadi pejabat publik dari Wali Kota Bandung hingga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memang dikenal sebagai arsitek dengan rancang desain yang khas dan unik. Mantan dosen Arsitektur di ITB itu beberapa kali meraih penghargaan atas karya desain bangunan rancangannya.

Setelah menjadi abdi negara, Ridwan Kamil mengaku sengaja membatasi diri soal ini. Satu-satunya desain yang masih digambarnya sendiri hanya untuk masjid. "Saya sudah tidak pernah mendesain macam-macam, kecuali masjid," kata dia dalam beberapa kesempatan.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan desain Istana Presiden di Papua akan disayembarakan. Desain itu direncanakan rampung pada tahun ini.

"Tapi, menurut saya, jangan dibuat atau dibayangkan seperti Istana Presiden gitu, tapi seperti wisma negara. Sehingga sebagai kantor presiden kalau ke sana," ujar Basuki di di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 11 September 2019. 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat bertemu dengan sejumlah tokoh Papua di Isatan Negara Jakarta, berjanji akan membangun Istana Presiden di Papua pada 2020. Hal ini menjawab permintaan dari para tokoh Papua yang disampaikan langsung kepada Jokowi.

"Mulai tahun depan istana ini akan dibangun," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini disambut tepuk tangan dari 61 tokoh Papua dan Papua Barat yang hadir. Rencana tersebut sesuai dengan permintaan yang disampaikan oleh ketua rombongan tokoh Papua dan Papua Barat, Abisai Rolio.

Untuk lokasi pembangunan Istana Presiden itu, Abisai bakal menyumbangkan tanahnya seluas 10 hektare. "Saya menyumbangkan tanah 10 hektare untuk dibangun Istana Presiden sehingga perjalanan bapak ke Papua diubah dari berkunjung menjadi berkantor," ujarnya. (im/tempo)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda