Beranda / Opini / Tips Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Untuk Mendukung Gaya Hidup Sehat di Masa Pandemi

Tips Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Untuk Mendukung Gaya Hidup Sehat di Masa Pandemi

Jum`at, 05 November 2021 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Oleh: Putri Eka Sari dan Sofia

Pandemi Covid-19 saat ini merupakan permasalahan global yang belum sepenuhnya teratasi. Penyebaran Covid-19 telah memberikan efek negatif terhadap berbagai aspek seperti dampak ekonomi, kesehatan fisik dan juga kesehatan mental.

Kesehatan mental merupakan aspek yang tidak boleh diabaikan. Dampak pandemi dengan banyaknya korban jiwa yang merenggut anggota keluarga terdekat telah membawa dampak psikologis yang buruk bagi sebagian masyarakat.

Selain itu faktor kehilangan kebebasan dan sulitnya bersosialisasi, faktor menurunnya pendapatan bahkan kehilangan pekerjaan, membuat kesehatan mental menjadi terganggu, apalagi situasi yang sampai saat ini penuh dengan ketidakpastian, penambahan kebijakan pemerintah terkait Covid-19 dan kewajiban vaksinasi yang tidak disertai edukasi secara tepat dan menyeluruh semakin membuat masyarakat menjadi kebingungan dan stress.

Ditambah lagi dengan banyaknya berita hoax yang beredar seputar Covid-19, salah satunya tentang efek samping dari vaksin yang semakin menambah ketakutan dan kecemasan masyarakat.

Berikut adalah tips untuk menjaga kesehatan secara fisik dan mental untuk mendukung gaya hidup sehat di masa pandemi Covid-19.

1. Bijak menyaring informasi atau berita seputar Covid-19

Bagaimana perasaan Anda menghadapi covid-19 saat ini? Mungkin ada yang takut, sedih, panik, atau biasa saja, itu semua tergantung dari informasi yang anda dapatkan sehingga menimbulkan banyak persepsi.

Kemudahan mengakses dan mendapatkan informasi secara cepat dan mudah memberi dampak positif dan juga dampak negatif. Dengan perkembangan teknologi saat ini yang seharusnya memberi dampak positif karena anda dengan mudah mendapat informasi secara cepat dan mudah akan berubah menjadi dampak negatif.

Ketika Anda terlalu banyak mencari dan membaca berita, tapi tidak dapat menyaring informasi tersebut, maka hal itu akan menimbulkan kekhawatiran baru atau malah sebaliknya membuat Anda menjadi abai dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

Beberapa faktor seperti tingkat literasi masyarakat, ketidakmampuan menyaring informasi yang diperoleh, dan ketidaktegasan pemerintah dalam memblokir informasi hoax, membuat informasi palsu terus bertambah dan semakin menyebar.

Anda seharusnya tidak perlu terlalu sering menghabiskan waktu untuk terus mencari informasi yang tidak jelas kebenarannya. Anda cukup mengikuti akun resmi pemerintah dan media yang kredibel, sehingga Anda mendapat informasi yang benar dan tidak mengalami kecemasan yang berlebihan.

2. Berfikir positif, namun tetap realitis.

Berfikir positif tetapi tetap mengikuti himbauan dan peraturan pemerintah. Jangan karena kita terlalu mengandalkan pikiran positif yang telah kita bangun, kita menjadi lalai dan mengabaikan peraturan yang ada. Imbangi berfikir positif tetapi tetap realitis dengan menjalankan anjuran tetapi tidak disertai dengan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.

3. Olahraga teratur serta nutrisi yang cukup.

Usahakan berolahraga setiap hari sesuai kebutuhan, seperti stretching sekitar 20 menit setiap hari. Aktivitas otot mampu menurunkan jumlah hormon kortisol yang menjadi pemicu stress dalam tubuh. Dengan berolahraga hormon endorfin (hormon yang berperan dalam kestabilan suasana hati serta mencegah stress) dapat dihasilkan dengan baik di tubuh anda. Anda dapat mencontoh gerakan-gerakan olahraga yang dapat anda tonton di youtube atau mengunduh aplikasi olahraga di smartphone anda.

Konsumsi makan yang anda sukai dapat menaikkan mood anda. Hal itu dikarenakan konsumsi makanan enak dapat melepaskan dopamin (hormon yang dapat meningkatkan suasana hati) ke otak Anda.

Tetapi ingat, anda juga harus tetap memperhatikan nilai gizi yang terkandung pada makanan tersebut. Anda harus tetap memperhatikan intake makanan yang masuk ke tubuh anda. Jangan sampai kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu tetap konsumsi makan yang bergizi dan seimbang sesuai yang dibutuhkan tubuh anda.

4. Lakukan kegiatan positif.

Banyak menghabiskan waktu di rumah memang tidaklah mudah bagi sebagian besar orang, terlebih lagi bila dilakukan dalam kurun waktu yang lama. Stress, gelisah, cemas, dan depresi merupakan kondisi mental yang marak terjadi saat pandemi.

Untuk mengisi waktu selama di rumah banyak hal yang dapat dilakukan, seperti tetap bekerja seperti biasa, menekuni hobi yang selama ini jarang anda dilakukan, mempelajari hal baru di media online juga dapat meningkatkan keterampilan dan membuat anda lebih bahagia dan merasa produktif.

Contoh kegiatan positif yang bisa anda lakukan seperti berkebun, memasak, menulis, atau bahkan mencoba kegiatan baru yang menghasilkan uang seperti membuat konten youtube dan mencoba berjualan online.

5. Self Healing dan pendekatan spiritual

Mindfullness. Teknik mindfullness tidak jauh berbeda dengan meditasi secara umum. Anda dapat memulainya dengan mencari posisi duduk yang nyaman, mengatur napas, lalu fokus pada detak jantung anda dan rasakan sensasi udara yang mengalir saat anda menarik dan menghembuskan napas anda.

Fokuskan diri pada emosi yang sedang yang sedang anda rasakan dan terimalah apapun yang menjadi penyebab keresahan yang anda rasakan. Lakukan hal tersebut selama kurang lebih 3 – 5 menit. Jika dilakukan secara rutin dan tepat, metode mindfulness ini dapat membuat anda menjadi lebih tenang dan mampu berfikir jernih.

Guided imagery. Ini merupakan Teknik relaksasi atau meditasi yang mengharuskan anda berkonsentrasi pada objek, suara, maupun pengalaman tertentu untuk menenangkan pikiran anda. Melalui Teknik ini, anda diajak untuk memikirkan atau membayangkan suatu tempat atau situasi yang damai untuk membuat anda lebih relax dan dapat mengurangi stress serta kecemasan yang anda rasakan.

Self Talk. Self talk adalah dialog internal pada diri sendiri yang dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar dengan mengungkapkan pikiran, pertanyaan serta gagasan yang diucapkan dalam hati atau secara lantang sehingga menjadi sugesti bagi diri sendiri.

Ada dua jenis self talk, yaitu self talk positif dan self talk negatif. Self talk negatif cenderung dibentuk karena pikiran yang bersifat negatif yang membuat anda bersikap pesimis, tidak percaya diri, mudah menyerah dan sering menyalahkan orang lain atau lingkungan anda.

Sedangkan self talk positif dibentuk oleh pikiran yang positif yang membuat anda bersikap lebih optimis, percaya pada kemampuan anda dan bersemangat untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Self talk cukup mempengaruhi pikiran-pikiran alam bawah sadar anda yang dapat membantu diri anda menjadi lebih sadar dan dapat berfikir lebih jernih, merasa lebih baik dan bertindak lebih bijak. Maka dari itu sangat penting menerapkan self talk positif pada diri anda untuk mengurangi kecemasan dan hidup lebih baik.

Pendekatan spiritual. Memperdalam agama dan bersikap lebih tawakal yaitu menyerahkan diri kepada Allah SWT juga memunculkan ketenangan. Orang yang bertawakal akan mampu menerima dengan sabar segala macam cobaan dan musibah, tidak mudah cemas dan tidak takut menjalani dan memikirkan masa depan yang belum pasti. Ia akan menutup pintu ketakutan tersebut dengan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan kondisi pandemi yang belum teratasi secara total, maka perlu ada upaya untuk mengetahui dan menyadari kondisi kesehatan kita guna membantu anda dalam mendukung gaya hidup sehat secara fisik dan mental. Hidup bersama pandemi bukan berarti berputus asa tetapi harus terus mampu bertahan demi kelanjutan kehidupan yang sehat. ***

Penulis: Prodi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda