Beranda / Berita / Aceh / Abuya Jenguk Warganya Menggunakan Trail

Abuya Jenguk Warganya Menggunakan Trail

Senin, 04 Februari 2019 11:34 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM| Redelong – Jalan berlumpur, diantara pendakian dan penurunan, hanya kenderaan tertentu yang mampu melintasinya. Bila dipaksa, apalagi menggunakan kenderaan roda empat yang lazim di jalan aspal, maka kenderaan itu berpeluang bermalam di jalan.

Melihat keadaan lapangan dengan medan yang berat, Plt Bupati Bener Meriah, Tgk. Syarkawi, memilih sepeda motor trail untuk menjenguk rakyatnya, apalagi di musim penghujan ini, dengan kondisi medan berlumpur dimana mana.

"Bukan mau show, namun memang panggilan hati. Saya mau melihat rakyat yang belum saya jenguk, apalagi diantara mereka ada yang terkena musibah amukan gajah, dimana kemudian rumahnya terbakar. Selain itu saya juga mau melihat sejumlah persoalan lainya," sebut Tgk. Syarkawi, menjawab Dialeksis, Senin (4/2/2019) via selular.

Menurut Abuya panggilan akrabnya, dia mempergunakan trail untuk meninjau perkampungan pinggiran di 3 Kecamatan. Pintu Rime, Timang Gajah dan kecamatan Gajah Putih. Nama kecamatan ini sejak dari jaman dengan nama Timang Gajah, kemudian dimekarkan. Namanya saja sudah ditabalkan dengan gajah, dimana mahluk berbelalai itu sampai kini masih melanglang buana di sana.

 Sebelum menuju tiga kecamatan itu, Abuya terlebih dahulu meninjau lokasi obyek wisata Puteri Pintu di Kaki Burni Telong. Obyek wisata yang kini menjadi salah satu obyek wisata pavorit di Bener Meriah, akan dikelola secara profesional dan diharapkan ada inkam untuk daerah.

Saat berada di Transat, Alu Gading, Syarkawi menyempatkan diri bertemu dengan Muhamad Amin RG, Aman Sengeda, 72, dimana rumahnya hancur diamuk gajah, kemudian terbakar akibat arus pendek listrik. Rumah kebun ini hangus jadi arang, tidak ada barang yang mampu diselematkan.

Amin kepada bupati menjelaskan, dia saat malam musibah itu tidak tidur dirumah, memilih mengungsi, karena selama ini kawasan itu menjadi sasaran amukan gajah. Firasatnya ternyata benar, ketika gajah mengamuk, dia sudah tidak berada di rumah.

Amin sembari menunggu tanaman kopinya menghasilkan, dia mengandalkan tanaman tumpang sari, seperti cabai dan sayur mayur untuk menupang hidup. Tanaman itu dijualnya dengan gerobak ke Arul Gading. Namun amukan gajah dan ganasnya sijago merah, sumber usahanya itu hangus.

Mendapat keterangan langsung dari korban, Abuya menyerahkan bantuan untuk pembuatan gerobak dan sejumlah alat pertanian lainya untuk kakek ini, demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Selain mengunjungi kawasan musibah amukan gajah, Abuya juga meninjau sejumlah lokasi yang perlu perhatian.

"Banyak persoalan yang dihadapi masyarakat di lapangan, kita berupaya menginventaris semuanya. Akan kita bahas nanti mana yang sekala prioritas dan didukung dengan kekuatan finansial, beragam persoalan itu akan kita selesaikan pelan pelan, karena memang rakyat membutuhkanya," sebut Syarkawi.

Hasil kunjungan kelapangan sehari dengan sepeda motor, sebut Abuya, bukan hanya melihat langsung bagaimana keadaan masyarakat di lapanga, dimana mereka tidak tahu kita akan kunjungi, namun banyak pula masukan masukan yang mengharuskan kita melakukan kajian ulang, sebut Syarkawi.

 "Kita akan coba mengaktifkan peran semua lembaga dalam membantu masyarakat kita. Misalnya mereka masih dibalut dengan kemiskinan, kita kerahkan Baitul Mal untuk membantunya. Sementara bagi petani yang tergabung dalam kelompok tani, kita kerahkan pendamping untuk membekali mereka agar lebih profesional," sebut Syarkawi.

Menurut Plt Bupati, tidak semuanya persoalan dilapangan dapat dijawab dalam waktu singkat, ada diantaranya yang membutuhkan kajian, serta memerlukan waktu untuk menjawabnya. Namun bila ada persoalan urgen dan harus cepat ditangani, maka harus ditangani dengan cepat, karena itu merupakan untuk kebutuhan rakyat. (Baga)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda