Beranda / Berita / Aceh / Kaprodi KSDL-USK Nilai Program Gepeuaman Sangat Inovatif

Kaprodi KSDL-USK Nilai Program Gepeuaman Sangat Inovatif

Rabu, 14 September 2022 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora
Ketua Prodi Magister Konservasi Sumber Daya Lahan (KSDL) USK, Dr.Purwana Satriyo, STP,MT. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Prodi Magister Konservasi Sumber Daya Lahan (KSDL) USK, Dr.Purwana Satriyo, STP,MT. menilai program Gerakan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam (Gepeuaman) sangat inovatif. 

Program Gepeuaman yang merupakan inovasi yang digagas oleh Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP dinilai bisa jadi konsep pertanian berkelanjutan. 

Menurut Purwana, manfaat dari Gepeuaman dapat meningkatkan produksi, nilai tambah dan daya saing komoditas padi di daerah yang menghadapi masalah penurunan produktivitas lahan sawah. 

"Untuk itu, kami sangat mendukung program Gepeuaman ini sebagai upaya untuk menjaga dan mengembalikan produktivitas lahan sawah dengan bahan organik," kata Purwana saat diwawancarai Dialeksis.com, Rabu (14/9/2022). 

Sebagai salah satu tim Juknis Gepeuaman, Purwana menjelaskan proses perjalanan penyusunan alur kerja program Geupeuaman, pada dasarnya ada indikasi dari hasil monev Tim Distanbun Aceh pada daerah sawah. 

Karena terjadinya penurunan produktivitas tanah atau penurunan tingkat kesuburan lahan yang disebabkan oleh salah satunya penggunaan pupuk kimia yang terus menerus tanpa diiringi oleh pemberian pupuk organik secara berimbang. 

"Maka lahan tersebut perlu diperbaiki dan ditingkatkan produktivitasnya untuk meningkatkan ketahanan pangan," jelasnya lagi. 

Dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan, Distanbun Aceh melaksanakan kegiatan Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Sawah Sebelum Tanam (Gepeuaman). 

Kegiatan ini, untuk menambah atau memperbanyak pupuk organik dan bahan pembenah tanah di dalam tanah pada saat olah tanah dan setelah panen. 

Yaitu menggunakan benih varietas bermutu dan bersertifikat yang berpotensi produksi tinggi, kecukupan pengelolaan air secara optimal, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Penerapan Teknologi Pengelola Tanaman sumber daya Terpadu (PTT), alsintan, penanganan panen, pasca panen dan lain-lain. 

Atas dasar itu, kata Purwana, maka menjadi dorongan untuk peningkatan produksi sehingga terciptanya sebuah inovasi yaitu Geupeaman. 

Pemerintah Aceh mengeluarkan regulasi dalam bentuk Peraturan Gubernur Aceh Nomor 19 Tahun 2022 tentang Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Pra Tanam. Juga dikuatkan oleh Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. 

Komisi Ahli Distanbun Aceh itu mengatakan, salah satu skenario yang direkomendasikan pemerintah untuk mempertahankan swasembada beras secara berkelanjutan adalah melalui Gepeuaman. 

"Yang merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan produkvitas tanaman padi pada daerah yang menghadapi masalah penurunan produktivitas lahan sawah," terangnya. 

Dalam melaksanakan regulasi Pergub Aceh Nomor 19 Tahun 2022 tentang Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Pra-Tanam, Distanbun Aceh menyusun Juknis Gepeuaman yang menyangkup semua bidang Pertanian lingkup Distanbun Aceh dan BPTP Aceh. 

Menurutnya, dalam memaksimalkan program Gepeuaman harus berjalan sesuai dengan Pergub Aceh Nomor 19 Tahun 2022 tentang Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Pra-Tanam dan Juknis Gepeuaman antara lain; 

Pertama, pelaksanaan sebagaimana pedoman dalam usaha budidaya tanaman pertanian dan pelaku dalam kegiatan ini. 

Kedua, lanjutnya, lokasi yang akan diterapkan program Gepeuaman sebaiknya pada daerah sentral produksi yang telah mengalami penurunan produktivitas lahan. 

Kemudian, diperlukan sosialisasi yang dilaksanakan secara berjenjang terhadap materi Gepeuaman sehingga menjadi sebuah gerakan yang massif dan berkelanjutan terutama terhadap komoditi padi. 

Tak hanya itu, perlu juga pembinaan dan pengawasan secara berkala setiap musim tanam.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda