Beranda / Berita / Aceh / Seorang Ibu Kubur Bayinya Hidup Hidup

Seorang Ibu Kubur Bayinya Hidup Hidup

Senin, 31 Agustus 2020 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Bayi yang baru diangkat dari tempat penguburan, dibersihkan warga dan kemudian secepatnya dilarikan ke RSU Datu Beru untuk mendapatkan pelayanan medis, namun jiwanya tidak tertolong. (foto/dok)

DIALEKSIS.COM| Takengon- Seorang ibu yang baru melahirkan, berdomisili di Kampung Simpang Kelaping, Kecamatan Pegasing Aceh Tengah, tega menguburkan bayi laki-laki yang baru lahir. Bayi itu dikubur di belakang rumahnya.

Bayi laki laki yang masih melekat tali pusarnya itu, ketika dibongkar oleh warga setempat masih bernafas. Ketika dilakukan pembongkaran tempat bayi itu dikubur, masih terdengar suara tangisan.

Aparat kepolisian dan warga sekitar yang memberikan pertolongan, usai bayi ini dibersihkan dari balutan tanah, scepatnya dilarikan ke RSU Datu Beru Takengon. Namun sesampainya di RSU nyawa sang bayi tidak tertolong.

Kejadian yang menggemparkan itu berlangsung, Senin (31/8/2020) sekitar jam 15.45 WIB. Sementara sang ibu bayi ini juga dilarikan ke RSU Datu Beru Takengon untuk mendapatkan perawatan medis, karena mengalami sakit kepala dan pendaharan.

“Benar ada kejadian penguburan bayi hidup hidup di Pegasing. Namun karena pelakunya masih dirawat di RSU Datu Beru Takengon dan harus mendapatkan pelayanan medis,kita belum mendapatkan data lengkap,” sebut Kapolres Aceh Tengah, AKBP. Mahmun Hary Sandi Sinurat, melalui Kasat Reskrim, AKP Agus Riwayanto.

Menurut Kasat Reskrim, menjawab Dialeksis.com via selular, bayi yang dikubur hidup hidup itu kemudian meninggal ketika mendapatkan perawatan medis, berjenis kelamin laki-laki. “Kita tunggu pelaku sehat, agar kita mendapatkan keterangan darinya,” sebut Agus Riwayanto.

Sementara itu dilapangan dari berbagai keterangan sumber yang berhasil Dialeksis.com kumpulkan, kasus penguburan bayi hidup-hidup itu terkuak, ketika anak korban melihat tali pusat di tanah yang baru digali.

Dia dilarang oleh ibunya untuk dekat dengan tanah yang baru ditutupi itu. Anak berusia 10 tahun ini kemudian memberi tahukan kepada neneknya. Sang nenek  memberi tahu warga sekitar, dari  tanah ini masih terdengar tangisan bayi.

Warga masyarakat bersama aparat kepolisian melakukan pembongkaran dan berupaya menyelamatkan bayi dengan melarikanya ke RSU Datu Beru. Namun nyawa bayi malang ini tidak tertolong.

Belum diketahui dengan pasti bagaimana kronologis penguburan bayi laki-laki ini. Keterangan yang diberikan pihak kepolisian hanya membenarkan adanya penguburan bayi laki-laki yang baru lahir dan sang ibu kini dirawat di RSU Datu Beru. (baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda