Senin, 03 November 2025

Indepth

Tata Kelola HGU Bermasalah di Aceh: Pemerintah Bergerak, Lahan Terlantar Diusut
Redaksi Minggu, 02 November 2025
DIALEKSIS.COM | Indepth - Pemerintah Aceh kini bergerak menata ulang pengelolaan lahan Hak Guna Usaha (HGU) bermasalah sebagai langkah menegakkan keadilan agraria. Langkah ini diawali dengan Instruksi Gubernur (Ingub) Aceh Nomor 8 Tahun 2025, yang memandatkan penertiban dan pengukuran ulang HGU yang diduga bermasalah.

Dialetika

Mengulik Batalnya Konser Slank di Aceh
Redaksi Sabtu, 01 November 2025
DIALEKSIS.COM | Dialektika - Konser musik akbar yang menghadirkan grup band Slank dan D’Masiv di Banda Aceh dalam rangka peringatan Panggung Sumpah Pemuda 2025 batal digelar secara mendadak. 

Diaspora

Dr. Edwar M. Nur: Pendidikan Berkarakter di Era AI, Pelajaran dari Tiongkok
Arn Sabtu, 01 November 2025
DIALEKSIS.COM | Shanghai - Pimpinan Perguruan Islam Cendekia Darussalam, Dr. Edwar M. Nur, menjadi salah satu peserta dalam The Belt and Road Teacher Development Exchange Project, program pengembangan guru yang digagas UNESCO bersama sejumlah lembaga pendidikan di Tiongkok. Kegiatan ini berlangsung selama 15 hari, sejak 26 Oktober hingga 11 November 2025, dan diikuti 50 pendidik dari 23 negara.
  • Ini Cara Pemerintah Aceh Kembangkan Tanaman Nilam Hingga Jadi Komoditas Unggulan
    Liputankhusus | 2 tahun lalu
    Ini Cara Pemerintah Aceh Kembangkan Tanaman Nilam Hingga Jadi Komoditas Unggulan

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Nilam merupakan salah satu komoditi unggulan di Aceh yang sangat bernilai ekonomi. Di Provinsi Aceh ada beberapa daerah yang mengembangkan komoditi nilam diantaranya Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Besar, Gayo Lues, Aceh Utara, dan Aceh Timur dengan luas lahan mencapai 2140 hektare dan produksi minyak nilam sebanyak 460 ton/tahun serta menyerap tenaga kerja 5453 petani nilam.


  • Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Aceh, Sejauh ini Tepat Sasaran
    Liputankhusus | 3 tahun lalu
    Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Aceh, Sejauh ini Tepat Sasaran

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kadistanbun Aceh Ir. Cut Huzaimah., MP melalui Kabid. Perbenihan, Produksi dan Perlindungan Perkebunan, Fakhrurrazi, SP., M.Sc memyampaikan, bahwa pengelolaan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) sejauh ini transparan dan tepat sasaran.

  • Kelompok Tani Program Gepeuaman Harus Tercatat dalam SK Bupati
    Liputankhusus | 3 tahun lalu
    Kelompok Tani Program Gepeuaman Harus Tercatat dalam SK Bupati

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengembangan pertanian di Indonesia tak terkecuali Aceh dihadapkan pada berbagai masalah, dan salah satunya adalah kualitas tanah yang umumnya masih rendah.

    Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Selasa (14/9/2021) lalu, meluncurkan Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam (Gepeuaman) di Gampong Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie.

  • Keunggulan Program Gepeuaman Hingga Meningkatnya Hasil Panen
    Liputankhusus | 3 tahun lalu
    Keunggulan Program Gepeuaman Hingga Meningkatnya Hasil Panen

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Safrizal SP MPA, menjelaskan, Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam (Gepeuaman) dengan cara mengolah sawah menggunakan bahan organik seperti jerami, selain menaikkan tingkat kesuburan lahan, juga bisa menghemat biaya produksi sebesar 30-40 persen dan meningkatkan produksi padi.

  • Implementasi Program Gepeuaman Distanbun Aceh di Keumala Pidie
    Liputankhusus | 3 tahun lalu
    Implementasi Program Gepeuaman Distanbun Aceh di Keumala Pidie

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Guru Besar IPB University, Iswandi Anas Chaniago mengungkapkan bahwa 72 persen dari tanah-tanah pertanian di Indonesia saat ini sedang sakit karena kekurangan bahan organik.

    Menurut dia, kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia yang masih sangat tinggi.