Rabu, 24 Desember 2025

Indepth

Di Balik Desakan Copot Sekda Aceh, Siapa Aktornya?
Redaksi Minggu, 21 Desember 2025
DIALEKSIS.COM | Indepth - Banjir besar yang melanda Aceh sejak awal Desember 2025 belum sepenuhnya surut. Di sejumlah wilayah, ribuan warga masih bergulat dengan lumpur, akses jalan terputus, dan bantuan yang datang bertahap. Namun di tengah situasi darurat itu, perdebatan lain mengemuka: desakan agar Gubernur Aceh Muzakir Manaf mencopot Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir.

Dialetika

Rektor di Aceh Mendesak Keterlibatan NGO Asing untuk Percepatan Rehab Rekon Pascabencana
Arn Selasa, 23 Desember 2025
DIALEKSIS.COM | DIALEKTIKA - Kebijakan ini mendapat dukungan kuat dari kalangan akademisi Aceh saat Dialeksis menghubungi satu persatu, Selasa (23/12/2025). Para rektor perguruan tinggi negeri di provinsi ini memandang keterlibatan NGO internasional bukan sekadar opsi darurat, melainkan strategi penting untuk memastikan pemulihan Aceh berlangsung cepat, tepat, dan berkelanjutan.

Diaspora

Phinally Done
Fahmi Yunus Rabu, 26 November 2025
DIALEKSIS.COM | Inggris - Rasanya seperti terjun ke jurang, tercebur ke got, menabrak pagar, terlindas bus, dikejar anjing gila, lalu tersesat di jalan yang salah. Barangkali itu satu rangkaian metafora sederhana, tetapi cukup tepat menggambarkan perjalanan enam tahun meraih gelar PhD ini.
  • Ini Cara Pemerintah Aceh Kembangkan Tanaman Nilam Hingga Jadi Komoditas Unggulan
    Liputankhusus | 3 tahun lalu
    Ini Cara Pemerintah Aceh Kembangkan Tanaman Nilam Hingga Jadi Komoditas Unggulan

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Nilam merupakan salah satu komoditi unggulan di Aceh yang sangat bernilai ekonomi. Di Provinsi Aceh ada beberapa daerah yang mengembangkan komoditi nilam diantaranya Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Besar, Gayo Lues, Aceh Utara, dan Aceh Timur dengan luas lahan mencapai 2140 hektare dan produksi minyak nilam sebanyak 460 ton/tahun serta menyerap tenaga kerja 5453 petani nilam.


  • Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Aceh, Sejauh ini Tepat Sasaran
    Liputankhusus | 3 tahun lalu
    Pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Aceh, Sejauh ini Tepat Sasaran

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kadistanbun Aceh Ir. Cut Huzaimah., MP melalui Kabid. Perbenihan, Produksi dan Perlindungan Perkebunan, Fakhrurrazi, SP., M.Sc memyampaikan, bahwa pengelolaan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) sejauh ini transparan dan tepat sasaran.

  • Kelompok Tani Program Gepeuaman Harus Tercatat dalam SK Bupati
    Liputankhusus | 3 tahun lalu
    Kelompok Tani Program Gepeuaman Harus Tercatat dalam SK Bupati

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengembangan pertanian di Indonesia tak terkecuali Aceh dihadapkan pada berbagai masalah, dan salah satunya adalah kualitas tanah yang umumnya masih rendah.

    Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Selasa (14/9/2021) lalu, meluncurkan Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam (Gepeuaman) di Gampong Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie.

  • Keunggulan Program Gepeuaman Hingga Meningkatnya Hasil Panen
    Liputankhusus | 3 tahun lalu
    Keunggulan Program Gepeuaman Hingga Meningkatnya Hasil Panen

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Safrizal SP MPA, menjelaskan, Gerakan Peningkatan Produktivitas Lahan Sawah Pra Tanam (Gepeuaman) dengan cara mengolah sawah menggunakan bahan organik seperti jerami, selain menaikkan tingkat kesuburan lahan, juga bisa menghemat biaya produksi sebesar 30-40 persen dan meningkatkan produksi padi.

  • Implementasi Program Gepeuaman Distanbun Aceh di Keumala Pidie
    Liputankhusus | 3 tahun lalu
    Implementasi Program Gepeuaman Distanbun Aceh di Keumala Pidie

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Guru Besar IPB University, Iswandi Anas Chaniago mengungkapkan bahwa 72 persen dari tanah-tanah pertanian di Indonesia saat ini sedang sakit karena kekurangan bahan organik.

    Menurut dia, kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia yang masih sangat tinggi.